REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejaksaan Agung menilai penegakan hukum di Indonesia masih lemah. Harapan masyarakat masih belum terpenuhi, sehingga mereka masih belum mendapatkan rasa keadilan. Aparat penegak hukum juga dinilai belum maksimal dalam melaksanakan tugasnya.
"Kita akui kelemahan di berbagai sisi," jelas Wakil Jaksa Agung, Darmono, saat dihubungi, Kamis (26/7). Kelemahan dalam penegakan hukum diantaranya adalah aparat sendiri masih terlibat dalam tindak pidana, seperti narkoba, korupsi, dan lainnya. Hal ini merusak reputasi penegakkan hukum. Masyarakat menjadi semakin tidak mempercayai penegak hukum.
Dia mengatakan berbagai macam kekurangan itu menjadi bahan evaluasi bersama. "Tentu ini menjadi cambuk bagi kita memperbaiki kinerja," jelasnya. Dia mengatakan evaluasi ini akan semakin memaksimalkan kinerja aparatnya.
Darmono menyatakan penegakkan hukum harus tegas. Tidak ada pilih kasih dalam penegakan hukum. "Siapa pun yang terlibat harus diproses," jelasnya.