REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Setidaknya 17 kepala keluarga (KK) hingga kini masih terisolasi akibat air bah yang melanda kawasan Limau Manis, Jalan Kampus Unand, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa malam.
Salah seorang warga Joni (50) mengatakan, setidaknya 17 KK lagi bermukim di daerah yang terdampak tersebut, dimana jarak antara lokasi evakuasi hingga perumahan itu diperkirakan lebih kurang satu kilometer.
"Saat ini kalau dari perhitungan kita ada setidaknya 17 kepala keluarga lagi yang tinggal dan belum diselamatkan di kawasan yang terkena air bah ini," kata dia.
Dia menambahkan, air bah sendiri mulai terlihat pukul 17.00 WIB atau setelah hujan turun. Namun saat berbuka puasa, sekitar pukul 18.30 WIB, air di bantaran sungai menjadi semakin besar.
Ratusan warga di daerah itu menyaksikan proses evakuasi yang dilakukan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, PMI Kota Padang, tim SAR, relawan, dan juga petugas Dinas Pemadam Kebakaran.
Akibat air bah tersebut aliran listrik di kawasan itu hingga berita ini diturunkan masih terputus, sementara beberapa tiang listrik terlihat roboh diterjang air.
Tim penanggulangan bencana sendiri hingga kini masih berusaha mengeluarkan warga dari lokasi dengan menggunakan tali dan pelampung, dimana tinggi air mencapai dada orang dewasa.
Menurut pengakuan warga di lokasi, juga ada ibu yang tengah hamil serta ibu yang baru melahirkan terisolasi akibat terjangan air bah tersebut.
Warga juga diungsikan ke masjid yang ada di sekitar lokasi kejadian, dan hingga kini belum diketahui berapa kerugian materil ataupun korban jiwa.
Sehubungan dengan itu, tim evakuasi yang ada di lokasi hingga kini belum bisa memastikan berapa jumlah masyarakat yang ada di lokasi yang terdampak air bah tersebut.
Sementara itu, musibah yang sama juga terjadi di wilayah lain di Kota Padang, seperti di Gunung Panggilun, Kecamatan Padang Barat, dan beberapa lokasi lainnya.