Sabtu 21 Jul 2012 17:02 WIB

Festival Bunga Tomohon Andalkan Bunga Lokal

Bunga lokal
Bunga lokal

REPUBLIKA.CO.ID,TOMOHON--Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Tomohon, Gerardus Mogi mengatakan, stok bunga untuk pelaksanaan "Tournament of Flower" (ToF) di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara, berasal dari petani lokal.

"Tidak akan ada stok bunga yang dibeli dari luar Kota Tomohon. Bunga-bunga yang dibutuhkan untuk ToF, semuanya dari petani lokal," kata Gerardus di Tomohon, Sabtu.

Dia mangatakan, salah satu manfaat yang dapat dirasakan masyarakat ketika dilaksanakannya ToF adalah peningkatan kesejahtaraan ekonomi masyarakat termasuk petani.

"Jadi ada banyak pihak yang akan diuntungkan dengan dilaksanakannya ToF di Kota Tomohon. Petani juga dapat memanfaatkan peluang mendapatkan keuntungan secara ekonomi," kata dia.

Dia mengatakan, stok bunga yang akan digunakan pada pelaksanaan ToF sudah disiapkan petani lokal dan dikoordinasikan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan serta Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Kota Tomohon.

"Kapan harus ditanam, jenisnya apa, cara tanam, bagaimana pemupukan, termasuk harga, semuanya dikoordinasikan Dinas Pertanian dan Peternakan. Hal ini dimaksudkan agar tanaman bunga yang dihasilkan sesuai dengan standar yang diharapkan," kata dia.

Dia menambahkan, jenis bunga yang akan digunakan pada pelaksanaan ToF adalah jenis krisan, aster dan marrygold.

Sementara itu dia menambahkan, terkait harga dan berapa banyak kuntum bunga yang akan digunakan, pemerintah kota menerapkan sistem terpusat yaitu kuntum bunga dikumpulkan oleh BP4K dari kelompok-kelompok tani, selanjutnya dekorator membeli langsung ke petani.

"Dinas Pertanian dan Peternakan serta BP4K sekarang ini sementara mengkaji berapa harga yang tepat dan sesuai dengan nilai keekonomian. Hal ini dimaksudkan agar petani tidak dirugikan," katanya.

ToF di Kota Tomohon rencananya dilaksanakan 8-12 Agustus 2012 dan akan dibuka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Mari Elka Pangestu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement