REPUBLIKA.CO.ID,JEPARA--Pencurian tali pocong dengan cara membongkar makam terjadi di Desa Sukososono, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa.
Kapolres Jepara AKBP Bakharuddin melalui Kapolsek Kedung AKP Suparno, di Jepara, Selasa, membenarkan adanya kasus pencurian tali pocong dengan cara membongkar makam milik almarhum Sutris warga Desa Sukosono, Kecamatan Kedung, yang dimakamkan di pemakaman desa setempat.
"Ahli waris juga meminta makam dibongkar untuk memastikan yang terjadi pada makam tersebut, sedangkan untuk tindak lanjutnya akan bicarakan dengan ahli waris," ujarnya. Ia mengatakan bahwa kasus tersebut merupakan kasus pencurian.
Sementara itu, Kepala Desa Sukosono, Suwono, mengungkapkan kejadian tersebut diketahui pertama kali pada Selasa pagi ketika keluarga almarhum yang bernama Sutris hendak berziarah ke makam almarhum ayahnya.
Saat itu, kata dia, kondisi makam tidak beraturan serta letak batu nisan juga mengalami pergeseran sehingga menaruh kecurigaan.
Almarhum Sutris dimakamkan pada hari Jumat (13/7) di pemakaman umum di desa setempat.
Suharto yang merupakan keluarga almarhum melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah desa setempat.
"Makam akhirnya dibongkar untuk memastikan kondisi jasad almarhum," ujarnya.
Pembongkaran makam dilakukan mulai pukul 12.00 WIB dengan disaksikan aparat kepolisian dan dokter dari Puskesmas Kedung untuk dilakukan visum.
Setelah dibongkar, akhirnya diketahui bahwa semua tali pocong sudah tidak ada, termasuk tali pengikat kedua tangan jenazah juga hilang. Kondisi makam yang tidak beraturan, lanjut dia, sempat terlihat beberapa hari sebelumnya. Namun, tidak dihiraukan pihak keluarga.
Aksi pembongkaran makam di desa setempat juga terjadi pada makam lainnya karena sebelumnya sudah ada dua makam yang diduga dibongkar oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Kedua makam tersebut, yakni makam Gatot Sutanto warga Sukosono yang meninggal pada hari Rabu (23/5) serta Paniman warga Sukosono yang meninggal pada hari Rabu (6/6).
Ia mengaku belum bisa memastikan motif pembongkaran makam tersebut.
"Hanya saja, jika yang diambil tali pocong, biasanya dikaitkan dengan ilmu hitam atau mencari pesugihan," ujarnya.
Sementara itu, makam almarhum Gatot Sutanto dan Paniman tidak dilakukan pembongkaran.
Suharto, ahli waris dari almarhum Sutris mengaku, memutuskan agar makam dibongkar untuk memastikan kondisi yang sebenarnya terjadi.
"Kami tidak ingin agar semuanya jelas dan tidak ada hal-hal yang menimbulkan polemik yang berkepanjangan," ujar Suharto, anak almarhum Sutris.