REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Sebanyak sembilan balita di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, selama Januari hingga pertengahan Juli 2012 menderita gizi buruk, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dwi Heri Wibawa.
"Akan tetapi, sebanyak lima dari sembilan balita itu telah pulih dan empat lainnya kini masih menjalani perawatan medis," kata Dwi Heri Wibawa di Pekalongan, Selasa.
Menurut dia, para balita yang mengalami gizi buruk tersebut karena bawaan dari sejak dari kandungan ibunya yang kurang mendapatkan asupan kebutuhan gizi yang cukup.
"Akibat kurang mendapatkan asupan kebutuhan gizi yang cukup ini, menyebabkan bayi yang dilahirkan dalam kondisi tidak sehat dan rentan terhadap penyakit," katanya.
Ia mengatakan bahwa selama 2011, jumlah balita yang mengalami gizi buruk sebanyak 16 orang sehingga pada tahun ini, pemkot akan berusaha mengantisipasi bertambahnya jumlah balita gizi buruk.
Pada 2012 ini, katanya, Pemkot Pekalongan akan membangun panti pemulihan gizi di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kusuma Bangsa, Kecamatan Pekalongan Utara senilai Rp300 juta.
"Selain itu, kami juga merencanakan membangun panti pemulihan gizi di tiga kecamatan lainnya sebagai upaya mengurangi angka gizi buruk pada balita. Pembangunan panti pemulihan gizi kami targetkan selesai pada 2014," katanya.
Ia meminta pada warga, terutama ibu yang sedang mengandung dapat memberikan kebutuhan gizi pada janin yang sedang dikandungnya.
"Kebutuhan gizi yang cukup akan membantu pertumbuhan janin bisa sehat sehingga para ibu mengandung kami harapkan bisa menjaga kesehatannya," katanya.