REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media massa turut berperan menciptakan suasana saling serang di antara partai politik. Peran itu tercermin lewat pemberitaan yang ekspoitatif menyangkut isu saling serang di antara kader partai politik. "Saya kira kalau para politisi tidak diberikan ruang pemberitaan yang luas, ini tidak akan terjadi," kata Ketua Fraksi PKS DPR, Mustafa Kamal, Selasa (10/7), di Jakarta.
Mustafa menyayangkan sikap media yang lebih suka mengedepankan hal-hal negatif ketimbang positif. Hal ini, kata dia, bisa berdampak buruk pada masyarakat. "Masyarakat bisa apatis pada partai politik. Padahal partai politik adalah elemen demokrasi," ujarnya.
Diharapkannya, media bisa proporsional dalam menyampaikan pemberitaan, termasuk kasus korupsi ke masyarakat. Sebab, pemberitaan yang tidak proporsional akan merugikan semua pihak.
Dia mencontohkan banyak berita menyangkut korupsi yang terkesan menghakimi ketimbang memberi informasi. "Semua pihak harus mengikuti proses penegakan hukum," pesannya.
Di saat yang sama, Mustafa mengatakan, peran media yang begitu besar juga dibarengi dengan sikap aparat penegak hukum yang tak ubahnya selebriti. Mereka gemar tampil di depan media tanpa membawa pengaruh esensial pada pekerjaannya.