REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Antrean Truk yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera lewat pelabuhan Merak kembali terjadi. Antrean mengular sepanjang enam kilometer di pintu tol Merak-Tangerang hingga jalan Cikuasa Atas, Cilegon, Banten.
"Kemacetan itu karena dini hari tadi truk mulai berdatangan dari berbagai daerah di Pulau Jawa secara bersamaan," kata Yanto, seorang petugas PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Ferry Merak, saat dihubungi di Banten, Selasa.
Antrean truk sempat berkurang hingga dua kilometer pada Minggu pukul 21.00 WIB. Ia mengatakan petugas saat ini tetap menerapkan sistem buka tutup untuk mengatasi antrean kendaraan menuju Pelabuhan Merak.
Sistem buka tutup itu selama 9-10 menit rata-rata 80 truk dapat masuk ke Pelabuhan Merak. Saat ini, kata dia, ASDP Merak mengerahkan 29 kapal "roll on roll of" atau "roro" untuk mengatasi antrean tersebut.
"Kami berharap antrean truk secepatnya bisa terurai dan semua angkutan bisa menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung," katanya.
Menurut dia, selama dua pekan terakhir petugas bekerja keras untuk mengatasi antrean truk ekspedisi yang mengular 16 KM dari jalan tol Merak-Tangerang sampai Cikuasa Atas. Bahkan, petugas terpaksa tidak pulang ke rumah karena membantu untuk mengatasi antrean kendaraan itu.
Selama ini, kata dia, sopir truk yang terjebak kemacetan berjalan tertib dan tidak terjadi keributan. "Saya yakin dengan 29 kapal roro yang dioperasikan melayani penyeberangan Merak-Bakauheni dipastikan siang ini bisa terurai," katanya.