REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– ASEAN Latin Business Forum resmi dibuka. Pertemuan tersebut, antara lain untuk menyikapi perlambatan ekonomi dunia. Kawasan ASEAN pun sepakat untuk membidik kawasan Amerika Latin. Namun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan ada sejumlah hal yang harus dibangun di kedua kawasan agar kerja sama itu bisa dilakukan.
“Bisakah Asean, Amerika Latin, dan Karibia bekerja sama?” tanya Presiden SBY saat membuka forum tersebut di di Shangri-La Hotel, Senin (9/7). Pertama, kata dia, kedua kawasan harus membangun konektivitas untuk memperkecil jarak keduanya. Karena, hal itu akan berpengaruh pada upaya meningkatkan perdagangan. “Kita harus menyatukan bingkai kerja sama untuk mendorong konektivitas,” katanya.
Selama ini, konektivitas itu baru terwakili dengan adanya forum antara Asia Timur dan Amerika Latin yang dikenal dengan Forum for East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC). Sedangkan Asean, membangun jaringannya dengan Amerika Selatan lewat ASEAN-Mercosur forum.
Kedua forum tersebut, lanjutnya, harus bisa menjadi jembatan kedua kawasan. “Forum tersebut harus bisa membangun jaringan komunikasi yang lebih baik untuk masyarakat di kedua kawasan,” katanya. Kedua, kawasan ASEAN dan Amerika Latin perlu menemukan cara-cara baru untuk memfasilitasi komoditas keduanya yang menguntungkan. Ketiga, kerja sama kedua kawasan harus melebihi dari sekadar perdagangan dan investasi.
Dalam sambutannya, Presiden SBY juga sempat mengingatkan potensi ekonomi terutama perdagangan dengan Amerika Latin dan Karibia yang cukup besar. Jumlah penduduk di kedua kawasan tak jauh berbeda, ASEAN dengan 608 miliar orang, sedangkan populasi Amerika Latin dan Karibia sekitar 578 miliar orang.
“Kedua kawasan memiliki total perdagangan sekitar 2,5 triliun dolar AS. Tetapi, hanya 2,3 persen saja nilai perdagangan yang terjadi di kedua kawasan,” katanya Presiden SBY.
Untuk diketahui, pada 2010, negara-negara ASEAN mengekspor berbagai produk ke Amerika Latin dan Karibia senilai 27,5 miliar dolar AS dan mengimpor beragam produk dari Amerika Latin dan Karibia senilai 21,04 miliar dolar AS. Untuk Indonesia sendiri, ekspor ke kawasan Amerika Latin dan Karibia pada tahun 2011 mencapai nilai 3,92 miliar dolar AS dan impor senilai 4,63 miliar dolar AS.