REPUBLIKA.CO.ID,BUOL--Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Dewa Parsana mengatakan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Buol tetap kondusif dan sama sekali tidak terpengaruh dengan kegiatan KPK yang menangkap Bupati Amran Batalipu di kediamannya di Buol, Jumat dini hari.
"Situasi di sini tetap aman dan tenteram meski isu-isu simpang siur terus beredar di kalangan masyarakat," kata Kapolda Dewa Parsana melalui telepon genggamnya dari Buol, Jumat.
Kapolda Dewa Parsana dan sejumlah pejabat teras Polda Sulteng berada di Buol sejak Senin (2/7) untuk memantau langsung pengamanan selama proses Pilkada Buol yang memasuki tahap pemungutan suara pada Rabu, 4 Juli 2012.
Terkait penangkapan Bupati Buol Amran Batalipu oleh tim KPK pada Jumat dinihari, Kapolda mengaku langsung mengumpulkan para tokoh politik, masyarakat dan agama serta para kandidat bupati/wakil bupati serta tim sukses masing-masing dan dihadiri anggota forum komunikasi pimpinan daerah setempat.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolda memberi pemahaman kepadasemua pihak bahwa Pilkada Buol dan kegiatan KPK merupakan dua kegiatan nasional yang besar dan terpisah satu sama lain sehingga harus disukseskan oleh seluruh masyarakat Buol.
"Pilkada adalah pesta demokrasi seluruh rakyat sedangkan kegiatan KPK adalah aktivitas penegakkan hukum yang juga harus disukseskan masyarakat. Jadi mohon semua pihak tidak memancing-mancing terjadi keributan dan juga tidak mudah terpancing untuk melakukan tindakan yang melawan hukum dan merugikan daerah," ujar Dewa Parsana dalam pengarahannya di pertemuan itu.
Menurut Dewa, saat ini adalah montentum yang paling baik bagi warga Buol untuk menunjukkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa Buol merupakan daerah yang aman dan kondusif serta masyarakatnya menjunjung tinggi penegakkan hukum.
Ia juga menambahkan bahwa terciptanya situasi kondusif selama tahapan pelaksanana Pilkada Buol karena masyarakat memberikan kepercayaan penuh kepada KPU setempat untuk melaksanakan semua proses politik serta kepolisian dalam melaksanakan pengamanan.
"Polisi memang menerapkan pola pengamanan yang khusus yang sangat humanis di Buol selama tahapan Pilkada berlangsung, dan ini berhasil, terlihat dari kepercayaan masyarakat kepada polisi sudah kembali pulih," ujarnya.
Polisi, kata Kapolda, menempatkan dua personel di setiap TPS dan membantu KPU dalam mengumpulkan kotak-kotak suara bahkan membantu mendatangkan dua kontainer dari Tolitoli untuk KPU Buol karena KPU tidak punya gudang yang memenuhi syarat untuk menyimpang kotak suara.
"Jadi tidak ada celah terjadinya penyimpangan dalam penghitungan suara karena pengamanannya sangat ketat dan sesuai dengan prosedur yang berlaku," ujarnya.
Kapolda Dewa Parsana mengaku akan meninggalkan Buol untuk kembali ke Palu, Jumat siang namun akan memerintahkan Wakapolda untuk menggantikannya memimpin langsung pengamanan di Buol sampai proses pilkada selesai dalam situasi kamtibmas yang terpelihara baik.