REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bersama Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM akan mendirikan program diploma tiga tranfusi darah melalui sekolah vokasi. Rencana itu dikemukakan Wakil Rektor Senior UGM, Retno S Sudibyo, kepada wartawan usai menghadiri aksi donor darah di RSA UGM, Sleman.
Retno mengatakan manajemen darah membutuhkan penanganan tersendiri. Selama ini tenaga yang mengurusi hal tersebut adalah perawat yang dilatih untuk menangani darah. "Padahal, darah ini membutuhkan perlakuan khusus. Darah juga harus diperlakukan khusus karena banyak bagian darah yang dibutuhkan," terangnya.
Karenanya, untuk memenuhi kebutuhan tenaga terampil bidang tranfusi darah, pihaknya akan mendirikan diploma tiga tranfusi darah. Program ini akan didirikan melalui sekolah vokasi UGM bekerjasama dengan RSA.
"RSA memang harus membuat metode dan terobosan baru dalam hal kesehatan. Ini salah satunya," terangnya.