REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Aktivis mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, Madura, Sabtu (30/6), menggalang pengumpulan dana untuk pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Aksi penggalangan dana ini digelar di kampus itu dengan cara memasuki semua ruang kuliah. Para aktivis ini juga mendatangi kantor rektorat dan meminta sumbangan kepada para dosen.
"Alhamdulillah, semua dosen ternyata sangat respons dengan aksi penggalangan dana yang kami lakukan ini," kata juru bicara mahasiswa, Syafii. Menurutnya, aksi penggalangan dana berupa uang koin itu akan berlangsung selama satu minggu. Selain kampus, aksi penggalangan nantinya akan dilakukan di sejumlah tempat umum di Pamekasan.
"Penggalangan dana ini sebenarnya sebagai bentuk motifasi kami kepada KPK agar institusi ini tidak surut langkah kendati anggaran membangun gedung dipersulit oleh DPR," katanya. Dalam hitungan jam, para aktivis mahasiswa STAIN ini berhasil mengumpulkan uang koin sebesar Rp255.000 dari sebagian mahasiswa dan dosen di kampus itu.
Sebelumnya pada Kamis (28/6) sekelompok aktivis mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM) Pamekasan, juga menggalang dana untuk pembangunan gedung KPK. Aksi penggalangan dana ini digelar di pasar sore di Jalan Pangeran Diponegoro Pamekasan dengan meminta sumbangan kepada warga yang melintas di jalan itu, para pedagang kaki lima (PKL) dan tukang becak.
Menurut korlap aksi Zaini Wewer, aksi penggalangan dana ini dimaksudkan sebagai bentuk dukungan terhadap KPK yang dipersulit DPR mendapatkan dana dari APBN untuk pembangunan gedung institusi itu. Aksi penggalangan dana untuk pembangunan gedung KPK ini timbul atas gagasan Indonesia Coruption Watch (ICW) yang merasa prihatin atas sikap DPR RI yang terkesan mempersulit persetujuan dana pembangunan gedung institusi penegak hukum ini.