REPUBLIKA.CO.ID, MERAK - Antrean panjang truk ekspedisi yang hendak menuju Pulau Sumatera di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, kembali terlihat. Kali ini panjang antrean mencapai delapan kilometer.
Pantauan, Sabtu (23 malam, ribuan truk ekspedisi menuju Pelabuhan Merak memadati ruas jalan Tol Merak-Tangerang atau kilometer 96 hingga Cikuasa Atas sepanjang delapan kilometer. Antrean truk tersebut sudah berlangsung tiga hari akibat meningkatnya volume kendaraan akhir pekan juga liburan sekolah.
Selain itu, Dermaga II Pelabuhan Merak yang belum dioperasikan menambah penumpukan kendaraan "Kami minta sopir truk yang terjebak di jalan Tol Merak-Jakarta hingga Cikuasa Atas bersabar dan saling mengantre dengan tertib," kata General Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Merak Supriyono di Merak, Sabtu (30/6).
Ia mengatakan, pihaknya bekerja keras dengan mengoptimalkan kapal roro sebanyak 25 armada guna mengatasi antrean truk tersebut. Disamping itu juga petugas di Dermaga Pelabuhan Merak terus mengatur lalu lintas.
"Kami menargetkan Minggu besok bisa terurai dan semua angkutan bisa menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni," katanya. Sementara itu, sejumlah sopir truk ekspedisi mengeluhkan selama dua hari terakhir terjebak antrean di Jalan Cikuasa hingga Pelabuhan Merak.
Semestinya, sopir truk sudah menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, jika kondisi Merak normal. "Kami berharap dinihari bisa menyeberang ke Pulau Sumatera," kata Bona, seorang sopir jelontong yang hendak menuju Palembang.
Ia menambahkan, dirinya terpaksa biaya operasional bertambah tiga kali lipat akibat terjebak kendaraan di jalan Cikuasa Atas hingga Tol Merak-Jakarta. "Kami merasa bingung uang operasional hanya menyisakan sebesar Rp100 ribu untuk mengangkut barang ke Palembang," katanya.