Jumat 29 Jun 2012 23:00 WIB

Penerbangan dari Tanjungpinang Terancam Kekosongan Avtur

Pertamina spends 725 million USD to acquire 32 percent share of Petrodela SA in Venezuela.
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Pertamina spends 725 million USD to acquire 32 percent share of Petrodela SA in Venezuela.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Penerbangan dari Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, menuju Banten dan sejumlah daerah lainnya terancam tertunda akibat tidak tersedianya avtur pada Sabtu (30/6).

"Pihak Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) menyatakan tidak bisa berlayar mengangkut mobil tanki avtur menuju Tanjungpinang dari Batam hari ini akibat cuaca buruk. Jadi untuk besok Sabtu avtur kosong di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang," kata Direktur PT Pembangunan Kepri, Muhammad Syahrial di Tanjungpinang, Jumat.

PT Pembangunan Kepri sebagai rekanan penyediaan avtur di Bandara RHF menurut Syahrial telah menghubungi sejumlah maskapai penerbangan yang melayani rute Tanjungpinang-Jakarta dan daerah lainnya agar membawa cadangan avtur untuk terbang kembali.

"Kami sudah menginformasikan ke pihak maskapai penerbangan, agar membawa bahan bakar lebih untuk terbang kembali," ujarnya.

Menurut Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kepulauan Riau itu, kekosongan avtur di Bandara RHF selama Juni 2012 telah dua kali terjadi. "Sebenarnya tidak perlu terjadi lagi kekosongan avtur, jika Pertamina menepati janji untuk mengoperasikan depot avtur di Kijang, Kabupaten Bintan," katanya.

Syahrial mengatakan, Pertamina sebelumnya berjanji mengoperasikan depot avtur berkapasitas 2 x 50 kilo liter atau 1 juta liter di Kijang pada awal Juni 2012. "Jika depot sudah beroperasi di Kijang, avtur tentu tidak akan lagi terkendala cuaca karena kelak menempuh jalur darat bukan laut," kata Syahrial.

Dia juga mengharapkan pihak Pemprov Kepulauan Riau untuk mendesak Pertamina mengoperasikan depot avtur di Kijang. "Kami dari BUMD sudah beberapa kali meminta kepada pihak Pertamina dan kami harapkan Pemprov Kepri juga bisa menggesa Pertamina agar ketersediaan avtur selalu terjamin di Bandara RHF," harapnya.

Ditambahkan dia, beberapa bulan kedepan akan masuk musim utara di wilayah Kepri. Jika masih menggunakan transportasi laut dimungkinkan akan terjadi lagi kekosongan avtur. "Masyarakat tahunya BUMD yang menyediakan avtur di Tanjungpinang, jadi kami harapkan Pertamina bisa merealiasasikan deport pertamina di Kijang," ujarnya.

Kapal milik ASDP setiap harinya mengangkut dua mobil tanki masing-masing kapasitas 10.000 liter avtur menuju Tanjungpinang, jika terkendala cuaca, sejumlah penerbangan kadang terpaksa mendarat di Batam untuk mengisi avtur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement