Jumat 29 Jun 2012 15:17 WIB

Hatta: Konversi BBM ke Gas Harus Bertahap

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Karta Raharja Ucu
Hatta Rajasa
Foto: WIhdan Hidayat/Republika
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rakyat, Hatta Rajasa mengakui kesulitan untuk mengajak masyarakat beralih bahan bakar. Hal ini disebabkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dengan harga gas tidak jauh berbeda.

“Sekarang harga BBM subsidi Rp 4.500 per liter, sedangkan harga gas setara liter Rp 4.100. Ya masyarakat jelas tidak mau pindah. Padahal, kalau dilihat dari harga keekonomian, BBM mencapai Rp 9.000 per liternya," keluh Hatta saat ditemui wartawan di sela acara Dies Emas Teknik Perminyakan ITB, Jumat (29/6).

Tapi menurut Hatta, kemungkinan pengalihan BBM ke gas bisa saja dilakukan oleh pengguna pertamax. “Karena jauh sekali harganya kalau dibandingkan dengan gas. Pertamax sekarang kan di kisaran Rp 9.000-an, bedanya bisa sampai 50 persen," sebut alumnus ITB angkatan 73 ini.

Untuk pengalihan penggunaan BBM ini, kata Hatta, harus dilakukan secara bertahap. “Harga gas untuk transportasi jangan dinaikkan dulu guna mendorong pengguna BBM subsidi pindah ke gas. Selain itu, kita juga sempat melakukan pemberian konverter gratis sebagai salah satu langkah dalam rangka penghematan pemakaian BBM bersubsidi," imbuh Hatta yang juga menjabat Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN).

Lebih lanjut Hatta berharap, pemberian konverter gratis tersebut dapat mengalihkan anggaran subsidi BBM ke subsidi gas. “Kita utamakan untuk transportasi umum terlebih dahulu, meskipun harga BBG yang berlaku saat ini masih harga subsidi yaitu di kisaran Rp 3.500," imbuh menteri berambut putih itu mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement