REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, mengatakan kondisi Partai Demokrat saat ini adalah yang paling buruk sejak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendirikan partai tersebut. Kondisi ini menurutnya disebabkan karena banyaknya masalah yang menyebabkan penurunan popularitas di partai itu.
“Ini kondisi paling buruk. Kepercayaan publik hilang, perpecahanan di dalam yang tidak kunjung bisa diselesaikan, keterlibatan tokoh-tokohnya dalam berbagai kasus korupsi. Selain itu juga ada krisis kader dan juga krisis calon presiden,” ujar Arbi, Rabu (27/6).
Dari semua permasalahan itu saat ini, kata dia, yang paling menonjol dari aspek politik. “Ada perseteruan golongan pendukung Anas, sementara SBY mewakili para senior yang terdiri dari berbagai unsur. Sekarang ini mereka sedang bertarung,” imbuhnya.
Arbi juga yakin bahwa dari pertarungan ini nantinya hasilnya sudah bisa ditebak bahwa meski Anas saat ini bisa dan berani melawan, namun pertempuran tetap akan dimenangkan oleh kaum tua atau senior. ”Jadi sebenarnya sekalipun ada perpecahan di dalam, kekuatan yang muda dan dipimpin Anas tidak cukup kuat menghadapi yang senior” tegasnya.
Dirinya pun menyebut kelompok muda yang dipimpin Anas adalah kelompok yang tidak realistis. Dengan pengalamannya yang mentah, dia berupaya untuk menjadi presiden dengan cepat. Dari awal sejak kongres, nilai Arbi, langkahnya tidak realistis.