REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Rencana kampanye kondom yang dilakukan pemerintah pusat, mengundang sejumlah keprihatinan dari beberapa pihak. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai upaya kampanye yang dilakukan justru mendorong perilaku seks bebas dan meluasnya praktik prostitusi.
"Dengan kampanye kondom, sama saja melakukan pendidikan dengan pendekatan liberal," ungkapnya dalam kegiatan sidang Tanwir Muhammadiyah di Bandung, Jumat (22/6).
Din menyebutkan, dalam rangka menekan jumlah perilaku seks di kalangan remaja, upaya yang semestinya dilakukan ialah melakukan pendekatan agama. Pendekatan tersebut, ungkap Din, bisa dilakukan baik di sekolah maupun di keluarga.
Perzinahan, ungkap Din, secara jelas telah dilarang dalam Islam. Perlu ada nuansa edukatif dengan berbasiskan agama Islam, untuk menekankan perintah tersebut. “Bukan dengan membiarkannya melalui kampanye kondom,” tegasnya.
Sementara itu, Kota Bandung, sebagai kota pendidikan menilai upaya tersebut justru mengancam anak muda, kampanye kondom, dinilai justru membuat seolah-olah pemerintah melegalkan seks di kalangan remaja.
Wakil Walikota Bandung, Ayi Vivananda menilai kampanye kondom justru sama sekali tidak mendidik. Ayi mengungkapkan, langkah strategis yang harus dilakukan pemerintah semestinya ialan intensifitas pendidikan seks di bangku sekolah.
"Sama sekali tidak mendidik, ada banyak cara lain," ungkap Ayi, Jumat (22/6).
Masih di kota Bandung, hal senada juga diungkapkan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dalam kegiatan Tanwir Muhammadiyah. menurutnya, upaya kampanye yang dilakukan justru mendorong perilaku seks bebas dan perluasan praktik prostitusi.