REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Banyaknya persoalan bangsa, mulai dari masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya, memaksa berbagai pihak memberikan kontribusinya secara nyata. Karenanya, di usianya yang lebih dari satu abad, Muhammadiyah berkomitmen untuk senantiasa menjadi bagian dari solusi untuk kemajuan bangsa.
Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, Dr Ayat Dimyati di Bandung, Selasa (19/6). Menurut Ayat, Muhammadiyah selalu menyelaraskan berbagai programnya dengan agenda pemerintah. Hal itu, menurutnya, menunjukkan bahwa Muhammadiyah merupakan Ormas yang secara nyata memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa ini.
“Walaupun dakwah Muhammadiyah itu bersifat kultural, namun semuanya dibaktikan untuk kemajuan bangsa,” ujarnya. Oleh karena itu, apa yang dilakukan Muhammadiyah senantiasa berimbas pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Indonesia.
Dengan sejumlah amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah, mulai dari pendidikan, sosial, kesehatan hingga ekonomi, semuanya diperuntukan bagi masyarakat Indonesia. “Jadi Muhammadiyah itu tidak ekslusif, tidak ada amal usaha Muhammadiyah yang hanya diperuntukan bagi warga Muhammadiyah sendiri,” jelasnya.
Bahkan, menurut dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung tersebut, Muhammadiyah yang usianya lebih tua dari Bangsa ini, telah menentukan pilihan gerakannya sebagai organisasi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat secara luas.
Oleh karena itu, menurut Ayat, pada sidang Tanwir yang akan diselenggarakan di Bandung (21-24/6) ini mengangkat tema “Gerakan Pencerahan Solusi Untuk Bangsa.” Tema ini menurut ayat sangat relevan di tengah kondisi bangsa yang didera banyak masalah.
Terlebih Tanwir yang diselenggarakan di Bandung, dan pembukaan yang akan diselenggarakan di Gedung Merdeka, diharapkan dapat benar-benar memberikan pencerahan dan solusi untuk bangsa. Sebab menurutnya, banyak rumusan kebangsaan dan solusi kebangsaan yang dimulai dari Bandung ini.