REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU - Sembilan orang imigran gelap asal Afganistan melarikan diri dari Kantor Perwakilan Imigrasi Bengkulu pada Senin (18/6) dini hari. "Mereka kabur setelah memecah kaca jendela, kemudian terjun dari lantai dua setinggi 10 meter dengan menggunakan kain," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Imigrasian (Wasdakim) Imigrasi Bengkulu Khalid Umri kepada wartawan, Senin.
Para imigran yang ditangkap pada Rabu (13/6) itu melarikan diri setelah memecah kaca jendela kantor yang dijaga empat petugas imigrasi itu. Sejak ditangkap, sembilan imigran itu diamankan di sebuah ruangan di Kantor Imigrasi Bengkulu.
Petugas juga telah selesai melakukan pendataan terhadap para imigran gelap tersebut selanjutnya menunggu organisasi internasional yang menangani imigrasi (IOM) untuk penanganan lebih lanjut. "Diketahui kabur sekitar Pukul 02.00 WIB karena mereka loncat ke pekarangan warga di belakang kantor Imigrasi," tambahnya.
Menurut dia, pemilik rumah sempat terbangun saat mendengar suara loncatan dari pagar, tetapi hanya mengintip dari dalam rumah, karena takut. Tetapi, warga yang menjadi saksi mata mengatakan sembilan imigran itu telah ditunggu oleh mobil kijang yang berhenti di pinggir jalan.
Diduga, sudah ada pihak-pihak tertentu yang membantu dan siap membawa para imigran gelap. "Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pengejaran, tapi kita belum bisa mengambil kesimpulan terkait kaburnya imigran itu," ujarnya.
Sembilan imigran gelap asal Afganistan itu ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda pada Rabu (13/6). Penangkapan pertama di sebuah mall di Kabupaten Kepahiang yang berhasil menjaring tiga orang imigran.
Sedangkan enam imigran lainnya tertangkap di Bandara Fatmawati Kota Bengkulu. Penangkapan para imigran gelap itu berawalnya dari peristiwa kecelakaan lalulintas di Jalan Jendral Sudirman Kelurahan Tempel Rejo Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong.
Mobil travel berwarna putih BD 1196 TKQ yang membawa lima orang imigran gelap menabrak tiang listrik tidak jauh dari Simpang Muhammadyah Tempel Rejo.
Supir kendaraan, Pedro Sanopi (29) saat itu diamankan polisi. Sedangkan lima orang imigran gelap melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kendaraan lain.
Polisi yang mengetahui kejadian kecelakaan lalu lintas langsung menuju lokasi kejadian. Mengetahui penumpang mobil naas tersebut merupakan warga negara asing Sat Lantas Polres RL lansung berkoordinasi dengan Polres Kepahiang.
Sembilan imigran tersebut antara lain bernama Malik (43) Tamzan (40) Yakup (33), Sajid Bin Hussin (17), Sajid Bin Abdul Hasan, Makbi Bin Housen, Amjad Bin Ali Abas, Hamidah, dan Bisarad Bin Mujahid.