REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perampokan di Jakarta Timur semakin marak saja. Pada Senin (18/6) ini saja, selang satu jam ada dua kali aksi perampokan. Perampokan pertama menimpa Alfamart jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur. Perampokan itu terjadi pada pukul 01.20 WIB.
Menurut AKBP Dian Perry, Kasatreskrim Polres Jakarta Timur para pelaku berjumlah lima orang, satu menunggu di mobil avanza silver bernomor polisi B 1315 POK dan empat lagi masuk ke Alfamart. Aksi pelaku juga sempat terekam di kamera CCTV.
Dian menambahkan saat itu, kondisi minimarket tersebut juga sedang sepi, tidak ada security dan tukang parkir. Hal ini juga dibenarkan Agus Hendra (21 tahun) karyawan Alfamart bagian merchandise.
"Saat ini kami sedang dalam masa pergantian, jadi masih mencari satpam yang baru. Biasanya juga ada tukang parkir, warga sekitar yang nongkrong. Namun malam saat kejadian sedang sepi, tidak ada yang nongkrong" ujarnya pada Senin (18/6).
Agus Hendra melanjutkan satu orang pelaku kemudian menodongkan golok ke penjaga bernama Agus agar membuka brankas. Kemudian mereka mengambil uang dari brankas dan kasir. Agus Hendra memperkirakan kerugian Alfamart mencapai Rp 20 juta lebih.
Selain mengambil uang, Agus Hendra juga mengatakan para pelaku sempat mengikat dengan tali sepatu para penjaga dan dibawa ke bagian belakang tempat brankas berada.
Saksi lain bernama Agus (24 tahun), korban yang kebetulan penjaga Alfamart mengungkapkan perampok juga mengikat tiga orang penjaga bernama Dery (20 tahun), Erik dan dirinya. Mereka juga sempat mengambil black berry milik Sentia salah satu pembeli.
Perampokan kedua terjadi di Alfamart di Jalan Wijaya Kusuma Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Perampokan tersebut terjadi pada Senin (18/6) pukul 02.30 WIB. Pelaku sempat mengambil rekaman CCTV minimarket tersebut untuk menghilangkan jejak.
Menurut AKBP Dian Perry, Kasatreskrim Polres Jakarta Timur mengatakan pelaku ada tiga orang pakai masker berupa penutup mulut. Rekaman CCTV dibawa kabur. Kerugian diperkirakan sebesar Rp 65,5 juta.
Dalam aksinya para pelaku menggunakan senjata tajam untuk mengancam korban. "Yang di Dewi Sartika pakai senjata tajam dan senjata api sedangkan yang di Duren Sawit pakai sajam saja," ujar Dian pada Senin (18/6).
Dian mengungkapkan saat itu, kondisi minimarket tersebut sedang sepi dan tidak ada security di sana. Sementara itu, Perwira Unit Reserse Kriminal Iptu Suwardi juga mengungkapkan hal serupa. Rekaman CCTV diambil para pelaku. Sehingga polisi sulit mengidentifikasi pelaku.
Hingga kini, Polsek Duren Sawit telah memeriksa tiga orang yakni dua orang orang korban dan satu kepala toko. Selanjutnya, pihaknya akan memanggil pengelola untuk dimintai keterangan terkait sistem keamanan yang diterapkan saat itu.
Polisi kesulitan mengungkap siapa pelaku dan menggunakan jenis kendaraan apa. "Kami kesulitan memastikan apakah pelaku datang pake mobil atau motor," ujar Suwardi. Saat itu, kondisi Alfamart juga sedang sepi, tidak ada saksi mata yang melihat kejadian tersebut.
Selang sehari sebelumnya, juga terjadi aksi perampokan di Jalan Pahlawan Revolusi, Klender Klender, Jakarta Timur, Minggu (17/6) pukul 03.00. Perampok merampas uang tunai sebesar Rp 30 juta. Pelaku berjumlah tiga orang datang menggunakan mobil Inova. Satu orang menunggu dalam mobil, dua orang masuk ke minimarket. Dua orang tersebut lalu menodongkan senjatanya kepada empat karyawan.
Tiga karyawan, yaitu Sukriya, Sumarno, dan Fahmi, diikat kaki dan tangannya lalu disekap di kamar mandi. Kemudian satu karyawan lainnya bernama Asep ditodong menggunakan pistol dan golok. Asep disuruh untuk menunjukkan lokasi dan membuka brankas.