REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa sakit hati ditengarai menjadi dasar bagi B (30 tahun) untuk melemparkan bom molotov ke arah gedung SCTV pada Sabtu (16/6). Pemicunya adalah ponsel tersangka yang hilang dan tidak memperoleh kejelasan yang baik dari petugas keamanan saat dirinya melamar pekerjaan di SCTV.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menyatakan, penyidik telah menyita sejumlah barang bukti dari kejadian pelemparan bom molotov itu. Barang-barang tersebut adalah ponsel merk Esia, KTP tersangka dan pecahan botol bewarna bening dan berbau bensin.
Selain menyita barang bukti, ungkap Rikwanto, penyidik juga telah meminta keterangan tersangka yang mengaku pernah melamar di SCTV. Akan tetapi, ujar dia, pelaku tidak diterima menjadi karyawan karena tidak memenuhi kualifikasi.
Ketakberuntungan pelaku tidak berhenti sampai di situ. Menurut Rikwanto, saat melamar pekerjaan di sana, ponsel yang dimiliki hilang. Namun, saat meminta kejelasan dari petugas keamanan gedung, dirinya tidak mendapatkan penjelasan yang memadai.
"Atas dasar itu, tersangka melakukan pelemparan bom molotov ke gedung SCTV," ucap Rikwanto kepada wartawan.
Namun demikian, Rikwanto menegaskan, penyidik masih terus mencari kemungkinan motif lain yang mendasari perbuatannya tersebut. Hal itu dilakukan, tutur dia, lantaran tersangka kerap memberikan keterangan yang berubah-ubah.
"Oleh karenanya, penyidik akan segera memanggil psikolog untuk memeriksa tersangka," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya