REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kondisi cuaca ekstrim tidak menghambat upaya pencarian korban KM Putri Ayu yang tenggelam dalam pelayaran dari Pelabuhan Slamet Riyadi, Ambon, ke Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Kifly Wakanno yang dikonfirmasi, Senin mengatakan, gelombang maupun hujan dengan intensitas tinggi tidak menyurutkan pencarian terhadap 15 penumpang yang belum ditemukan.
Pencarian terhadap para korban tenggelam itu melibatkan KPLP, Adpel Ambon, Tim SAR, Polairud Polda Maluku dan warga desa sekitar lokasi kejadian dengan menggunakan perahu tradisional.
Kapal naas yang berangkat dari Pelabuhan Slamet Riyadi, Ambon, pada Sabtu (16/6) pukul 22.00 WIT tenggelam di sekitar perairan Pulau Tiga, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (17/6) sekitar pukul 02.00 - 03.00.
"Pencarian masih intensif dilakukan dengan kondisi cuaca ekstrim, menyusul 12 orang selamat telah dievakuasi dari desa Ureng, Kecamatan Leihitu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, pada Minggu (17/6) petang," ujar Kifly.
Ke-12 orag tersebut dievakuasi, baik menggunakan mobil ambulans Polda Maluku maupun sanak keluarganya.
Sebagian dievakuasi ke RSUD dr M Haulussy di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, maupun dibawa ke rumah masing-masing.
"Saya diberitahu dua korban yang mengalami luka akibat gigitan ikan dievakuasi sanak keluarga ke rumah mereka," kata Kifly.
Dua korban tersebut teridentifikasi, yakni Jusuf Suakil dan Harmin Wael. Jusuf mengalami luka di bagian tumit kaki sebelah kakan, sedangkan Hermin di paha kanan.
Kepala Bidang KPLP Adpel Ambon Benny Manuputty mengemukakan, masyarakat desa Ureng menginformasikan ada penemuan seseorang diprakirakan penumpang kapal kayu tenggelam tersebut di pulau Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
"Kami telah mengerahkan kapal ke Pulau Manipa untuk mengecek kebenaran tersebut dan bila benar itu salah satu korban, maka dievakuasi ke Ambon," ujarnya.
Berdasarkan manifes yang diperoleh dari Pelabuhan Slamet Riyadi, kapal tersebut berangkat dengan mengangkut 27 penumpang, sedangkan total kapasitasnya 40 orang.
Material atau muatan yang diangkut sebanyak 39 ton atau 50 persen dari kapasitas angkutnya.
Ketika ditanya tentang banyak penumpang yang berangkat tanpa membeli tiket melalui loket resmi di Pelabuhan Slamet Riyadi, dia tidak berani menanggapinya karena masih menghimpun berbagai keterangan di lapangan.
"Informasi sejumlah calon penumpang bahwa KM Putri Ayu mengangkut penumpang dan barang melebihi kapasitas perlu pembuktian lebih jauh. Kami masih menghimpun berbagai informasi tentang penyebab tenggelamnya kapal ini," kata Benny Manuputty.