REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Memperingati Hari Anak Internasional, sekitar 500 anak-anak SMA dan remaja yang merupakan binaan dari YAPARI, mengikuti Gebyar Apresiasi Anak di Gelanggang Olahraga (GOR) Ragunan, pada Ahad (17/6) ini.
Mereka akan mengikuti berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan olahraga, menampilkan berbagai macam kesenian, hingga dialog tentang psikologi. Koordinator Pendidikan Yapari, Robert Triyana menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ruang kepada anak-anak untuk menunjukkan kemampuannya dalam bidang seni pertunjukan.
“Kami juga menyelenggarakan diskusi bersama psikolog dengan tujuan dapat meningkatkan kemampuan anak didik dalam mengembangkan bakatnya,” ujar Robert kepada Republika, Ahad (17/5) pagi.
Robert menambahkan, melalui kegiatan Gebyar Apresiasi Anak dan Remaja Dampingan YAPARI ini, pihaknya berharap dapat memotivasi anak-anak pelajar dalam rangka mengembangkan bakat dan kemampuannya dalam berbagai bidang, mulai dari olahraga hingga kesenian.
Ia melanjutkan, YAPARI adalah salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang selama ini sangat konsen dan intens dalam memperjuangkan hak-hak anak. Kegiatan tersebut telah dirintis sejak 1988. Selain itu, tambahnya, YAPARI juga membantu anak-anak untuk mendapatkan pendidikan formal melalui dukungan biaya pendidikan dan pendidikan non formal (Kegiatan Aktivitas Anak, PAUD, Kursus Ketrampilan).
“Yapari juga berupaya memfasilitasi anak-anak yang dalam dasawarsa 10 tahun terakhir ini kehilangan ruang bermain sebagai dampak perkembangan kota, mulai dari pendampingan belajar, diskusi tematik, ketrampilan, olah raga, games, karya wisata hingga pendalaman ilmu agama,” tambahnya.
Dalam Gebyar Apresiasi ini, jelasnya, panitia juga menyediakan stand untuk mendemontrasikan produksi dari masyarakat yang menjadi dampingan Yapari. Kegiatan ini sendiri, terangnya, melibatkan anak, baik sebagai panitia maupun partisipan dan pengisi acara.