REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau penyelenggara Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair untuk melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) sehingga bisa memperkuat ekonomi nasional.
"Berikan akses dan kemudahan kepada pelaku usaha kecil dan menengah," kata Yudhoyono saat membuka Jakarta Fair 2012 di area panggung utama JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (14/6) malam.
Selain itu, penyelenggara juga diminta untuk memperhatikan kalangan yang mengembangkan produk ramah lingkungan dan industri kreatif yang mengusung identitas nasional. "Berikan perhatian dan apresiasi dengan membeli produk dalam negeri," katanya.
Yudhoyono menegaskan, Jakarta Fair adalah media pameran yang berskala internasional. Oleh karena itu, penyelenggara harus memanfaatkannya sebagai media promosi nasional selain sebagai media pemasaran produk industri dari luar Indonesia.
Presiden menegaskan, promosi nasional jangan hanya dimaknai sebagai promosi produk, namun juga harus diartikan sebagai media pemasaran jasa nasional, termasuk potensi pariwisata dan budaya.
Acara pembukaan Pekan Raya Jakarta atau yang lebih dikenal dengan Jakarta Fair itu dimulai sekitar pukul 19.30 WIB, bertepatan dengan kedatangan Presiden Yudhoyono di tempat acara. Kepala Negara tiba di tempat acara bersamaan dengan Menkopolhukam Djoko Suyanto dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Sejumlah pejabat lain juga berada di lokasi acara. Tema Pekan Raya Jakarta 2012 adalah 'Majulah Jakartaku'. Tema itu diperkuat dengan sub-tema 'Dengan Majunya Jakarta Kita, Maka Akan Maju Pula Seluruh Wilayah Indonesia, Rakyat Lebih Sejahtera, Sehingga Maju Pula Negeri Kita'.
Berdasarkan data panitia, Pekan Raya Jakarta 2012 akan berlangsung selama 32 hari dan diikuti oleh 2.650 perusahaan dalam dan luar negeri. Panitia memperkirakan 4,5 juta orang akan mengunjungi Pekan Raya Jakarta, dengan target transaksi sekitar Rp 4 triliun.