Kamis 14 Jun 2012 17:00 WIB

Waktu Operasional Contra Flow Diperpendek

Rep: Asep Wijaya/ Red: Dewi Mardiani
Arus lalu lintas di tol dalam kota di Kawasan Semanggi saat uji coba contra flow atau sistim melawan arus lalu lintas di Jakarta.
Foto: Zabur Karuru/Antara
Arus lalu lintas di tol dalam kota di Kawasan Semanggi saat uji coba contra flow atau sistim melawan arus lalu lintas di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya memperpendek waktu operasional Contra Flow (Lawan Arus) di ruas jalan tol Cawang-Tomang-Cengkareng (CTC) dengan hanya memberlakukannya hingga pukul 09.00 WIB. Sebelumnya, ruas tol pada KM 1+700 - 8+600 itu diterapkan metode lawan arus pada Senin - Kamis dari pukul 06.00 - 10.00 WIB.

Kasubdit Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, AKBP M Jazari, menjelaskan, sebenarnya tidak ada perubahan dalam waktu operasional penerapan lawan arus. Menurut dia, pemberlakuan sistem pengurai kemacetan itu masih dimulai dari pukul 06.00 - 10.00 WIB.

Namun, ungkap Jazari, karena volume kendaraan dari arah Semanggi mulai meningkat pada pukul 09.00 WIB, maka, penerapan metode lawan arus harus segera dihentikan. Caranya, ujar dia, tentu dengan mengangkat rubber cone yang membatasi lajur lawan arus tersebut. "Sekitar pukul 09.30 WIB, petugas sudah mulai angkat rubber cone, sehingga tepat pukul 10.00 WIB, contra flow selesai diterapkan." 

Sementara itu, Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Dwi Sigit Nurmantyas, mengungkapkan, penerapan metode rekayasa lalu lintas itu sifatnya situasional. Misalnya, ungkap dia, pada pemberlakuan lawan arus. Menurut Sigit, bila pada jalur yang digunakan untuk lajur lawan arus sudah padat, maka penerapan sistem pengurai kemacetan itu harus dihentikan.

"Prinsipnya adalah, lawan atau pengalihan arus itu disesuaikan dengan situasi yang ada karena kita tidak bisa memprediksi secara tepat jumlah kendaraan yang melintas tiap harinya," ujar Sigit di Mapolda Metro Jaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement