Selasa 12 Jun 2012 16:34 WIB

BNN: Bisnis Narkotika Kian Terkait Terorisme

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Dewi Mardiani
Menkumham Amir Syamsudin (kanan) dan Ketua BNN Gorys Merre
Foto: Fanny Octavianus/Antara
Menkumham Amir Syamsudin (kanan) dan Ketua BNN Gorys Merre

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Paradigma bisnis narkotika yang dulunya hanya untuk kepentingan ekonomi, telah berubah. Saat ini kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Goris Mere, sindikat yang memproduksi dan memperdagangkan narkotika, menggunakan hasil bisnisnya untuk membiayai kejahatan lainnya, termasuk terorisme.

"Ada simbiose antara perdagangan narkotika dengan arms smuggling, termasuk dengan terorisme yang dikenal dengan narco terorisme," kata Gories di Nusa Dua, Bali, Selasa (12/6). Hal tersebut dikemukakan mantan Dan Densus 88 Anti Teror itu, dalam acara jumpa pers soal Internastional Drugs Enforcement Conference (IDEC) XXIX yang dibuka Wapres Boediono.

Dikatakan Gories, mengatasi perdagangan narkotika harus dilakukan lintas negara, diakuinya sukses pemerintah mengungkan sejumlah kasus besar bisnis narkotika sangat dibantu oleh informasi dari banyak negara. Menurutnya, dugaan bahwa bisnis narkotika di Indonesia kuat hubungannya dengan kegiatan teror.

Hal ini, kata dia, terungkap dari pengakuan pelaku teror di Indonesia. Di mana masuknya narkotika ke Indonesia, rute dan alurnya sama dengan alur masuknya senjata yang diperdagangkan secara ilegal itu. "Hasil berjaualan sabu asal Malaysia, digunakan untuk membeli senjata dan dimasukkan lagi secara legal ke Indonesia."

Menjawab pertanyaan tentang adanya logo Garuda Pancasila pada kemasan heroin pada gudang heroin di Afganistan, Gories mengatakan hal itu terjadi tiga tahun lalu. Indonesia katanya, telah menanyakan hal itu kepada pemerintah Afganistan, namun hingga saat ini belum ada jawaban.

Selain melalui udara, pintu masuk narkotika ke Indonesia juga melalui pintu-pintu laut. Sebagai negara kepulauan kata Gories, pantai selatan Indonesia sangat rawan dijadikan pintu masuk oleh sindikat narkotika. Dia mengakui, sejumlah pelabuhan juga banyak yang belum terjaga, karenanya Gories mengharapkan adanya partisipasi yang besar baik dari aparat kepolisian, TNI AL maupun dari masyarakat luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement