Sabtu 09 Jun 2012 13:43 WIB

Ragamkan Pangan dan Gizi, 'One Day No Rice' Terus Digalakkan

Satu Hari Tanpa Nasi (ilustrasi)
Foto: Republika Online
Satu Hari Tanpa Nasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  Program "one day no rice" atau sehari tanpa nasi akan terus dikembangkan ke seluruh tanah air sebagai upaya percepatan kegiatan diversifikasi pangan.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Achmad Suryana di Jakarta, Sabtu (9/6) mengatakan, program "one day no rice" dimaksudkan untuk mengurangi tingkat ketergantungan pada nasi atau beras sebagai pangan pokok masyarakat.

"Melalui program 'One Day No Rice 'ini masyarakat diminta untuk mengurangi konsumsi nasi dari beras sebagai makanan pokok dan mulai mengganti dengan makanan pokok lain dengan bahan dari jenis umbi-umbian," katanya.

Menurut Achmad Suryana, selama ini, pemerintah telah berusaha keras mengubah pola konsumsi pangan masyarakat dengan tujuan untuk mengubah pola pikir atau "mindset" masyarakat ke arah pola makan yang beragam, bergizi seimbang, aman dan halal. Tujuan itu juga demi menurunkan rata- rata konsumsi beras/ kapita sebesar 1,5 persen/tahun.

Selera dan kebiasaan makan, lanjutnya, terkait dengan pola pikir yang dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya masyarakat. Oleh karena itu sangat sulit untuk mengubahnya.

Sehingga, imbuhnya, diperlukan sosialisasi yang terus-menerus. "Salah satu caranya dengan mengubah mindset atau pola pikir masyarakat," katanya.

Tingkat konsumsi beras per kapita Indonesia sebesar 139 kg/ tahun. Sementara untuk konsumsi kelompok padi - padian (beras, jagung dan terigu) rumah tangga sebesar 316/gram per kapita/hari.

Padahal menurut Standar Pola Pangan Harapan (PPH) seharusnya 275 gram/hari saja. Sementara itu, konsumsi umbi-umbian hanya 40 gram per kapita per hari jauh dari jumlah ideal 100 gram per kapita per hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement