Kamis 07 Jun 2012 14:32 WIB

Harga Melonjak, 10 Titik Dibanjiri Gas Elpiji Tiga Kilogram

Rep: riga nurul iman/ Red: Heri Ruslan
Tabung gas Elpiji ukuran tiga kilogram (ilustrasi).
Foto: sikat.or.id
Tabung gas Elpiji ukuran tiga kilogram (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Sepuluh titik di Kabupaten Sukabumi dijadikan lokasi operasi pasar (OP) gas elpiji tiga kilogram. Pelaksanaan OP untuk menekan lonjakan harga gas di lapangan.

Ke sepuluh titik tersebut antara lain Kecamatan Sukaraja, Cicantayan, Palabuhanratu, Lengkong, Purabaya, Kalapanunggal, Cikidang, Surade, dan Gunungguruh. Jumlah tabung yang didistribusikan untuk OP mencapai sekitar 6.720 tabung.

Ribuan tabung tersebut dibawa dengan 12 truk yang per kendaraannya mengangkut sebanyak 560 tabung gas elpiji tiga kilogram.

‘’Pelaksanaan OP gas dimulai Kamis,’’ terang Sales Representative (SR) Rayon Enam Pertamina, Anggora Dini, kepada wartawan di Kantor Himpunan Wirawasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana) Migas Sukabumi, Kamis (7/6).

Menurutnya, langkah OP dinilai efektif untuk menurunkan harga gas. Pasalnya, dari laporan di lapangan, harga gas di sepuluh titik tersebut cukup mahal dibandingkan sebelumnya.

Dini menerangkan, harga ecerean tertinggi (HET) gas elpiji tiga kilogram sebenarnya hanya mencapai Rp 13.650 per tabung. Namun, dalam perkembangannya harga gas mengalami kenaikan hingga ada yang mencapai Rp 17 ribu per tabung seperti yang terjadi di Kecamatan Sukaraja.

Mekanisme pelaksanaan OP, terang Dini, bukan berarti menjual gas dengan harga lebih murah dibandingkan HET. Melainkan memasok gas elpiji tiga kilogram ke pangkalan yang mengklaim kekurangan stok gas elpiji.

Selain menggelar OP gas, Pertamina juga menambah pasokan tabung untuk Kabupaten/Kota Sukabumi pada 27 Mei hingga 5 Juni lalu. Jumlah tabung yang disalurkan pada periode tersebut capai sebanyak 113.170 tabung. Hal itu diluar pasokan normal pada Juni yang mencapai sebanyak 1.326.480 tabung.

Menurut Dini, adanya lonjakan harga di pasaran disebabkan sejumlah faktor. Misalnya dikarenakan adanya penertiban pangkalan yang dilakukan akhir-akhir ini. Pangkalan yang sebelumnya mendapat pasokan dari agen di luar Sukabumi kini tidak diperbolehkan lagi.

Akibatnya, pangkalan tersebut mengalami penurunan stok. Dari data Pertamina, jumlah pangkalan di Kabupaten/Kota Sukabumi mencapai sebanyak 440 unit dan agen sebanyak 23 unit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement