REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia diketahui sebagai faktor utama penyebab kecelakaan pesawat. Hal itu berdasarkan evaluasi yang dilakukan Asosiasi Psikologi Penerbangan kepada lebih dari 300 kecelakaan pesawat. Hasilnya, sekitar 80-90 persen kecelakaan karena human error.
"Terdapat banyak faktor yang menyebabkan kecelakaan pesawat, namun manusia, khususnya kelelahan dari seorang awak pesawat adalah penyebab yang dominan," kata psikolog Asosiasi Psikologi Penerbangan Widura Imam Mustopo dalam diskusi Human Factor in Aviation di Jakarta, Selasa (5/6).
Widura mengutip penelitian A. Cassie yang dipublikasikan berjudul 'Aviation Psychology: Studies on Accident Liability, Proficiency Criteria and Personnel Selection', yang menunjukkan hubungan antara kecelakaan pesawat dengan situasi kelelahan seperti jam kerja yang panjang dan istirahat yang kurang memadai.
"Kelelahan ini dapat menyebabkan menyempitnya rentang perhatian, hal ini menyebabkan penerbang cenderung untuk memusatkan pandangan pada hal-hal yang membuat dia khawatir dibanding dengan aspek yang sebetulnya lebih penting," kata dia.
Dampak lain dari kelelahan yang dialami penerbang menurut Widura adalah end deterioration, atau kesalahan yang muncul bila penerbang mulai mendekati atau memasuki tempat pendaratan. "Dalam penelitian Cassie, 17 dari 23 kasus kecelakaan terjadi karena end deterioration ini," kata dia.
Data dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi menunjukkan, sepanjang 2011, sedikitnya terdapat 30 kecelakaan pesawat di Indonesia. Sementara dari tahun 2000-2009, terdapat 44 kasus yang sama.