REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Perum Bulog keluarkan beras premium. Beras tersebut, harganya sesuai dengan pasar. Seperti, Bulog Sub Divre Subang, yang mengeluarkan beras premium Si Madu. Beras dengan varietas Ciherang tersebut, harganya Rp 8.000 per kilogram. Saat ini, permintaan pasar akan beras premium cukup tinggi.
Kepala Bulog Sub Divre Subang, Apip Djadjadisastra, mengatakan, saat ini perusahaan dituntut untuk menghasilkan bisnis. Supaya, ada keuntungan yang diperoleh. Dengan adanya keuntungan, maka neraca keuangan akan menjadi sehat. Karena itu, mulai tahun ini disetiap Bulog Sub Divre mengeluarkan beras premium yang bebas dijual ke pasaran.
"Jika hanya mengelola raskin, perusahaan BUMN ini tidak akan sehat," kata Apip, Ahad (3/6). Diakui dia, untuk memenuhi kebutuhan pasar, pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah gabungan kelompok tani. Dengan begitu, hasil produksi petani diserap oleh Bulog untuk diolah menjadi beras premium. Selain mengandalkan dari petani, Bulog Subang sudah memiliki area pertanian sendiri.
Luasnya, mencapai dua hektare. Setiap musim, sawah tersebut menghasilkan minimal enam ton per hektare. Meskipun masih sedikit, akan tetapi hasil produksi ini bisa menyeimbangkan permintaan pasar. Saat ini, pangsa pasar beras premium tersebut sudah mencapai Bandung dan Jakarta.
Dia melanjutkan, kebutuhan pasar akan beras ini sangat tinggi. Namun, karena bahan bakunya sulit, jadi kebutuhan pasar itu belum bisa dipenuhi secara maksimal. Bulog Subang, memiliki satu unit pengelolaan gabah dan beras (UPGB) di Binong. UPGB ini, mampu berproduksi tiga ton per jam. Jadi, dalam sehari bisa menghasilkan 24 ton beras. "Itupun, kalau gabahnya ada," cetus Apip.