REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) kembali mengkritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak memperingati hari kesaktian pancasila di dalam negeri. Koordinator Investigasi Fitra, Uchok Sky Khadafi, menilai pilihan SBY untuk ke Thailand patut dipertanyakan karena bertepatan dengan hari kesaktian Pancasila.
"Kalau hari ini Presiden SBY mengikuti hari Pancasila akan lebih bermakna daripada ke Bangkok, dan alokasi anggaran perjalanan dinas, tentu bisa lebih dihemat," ujar Uchok melalui surat elektronik kepada Republika, Jumat (1/6).
Menurutnya, keberangkatan presiden ke Bangkok, merupakan kegiatan untuk mengerjar target sehingga anggaran perjalanan plesiran presiden dapat dihabiskan. Pasalnya, saban tahun selalu akan ada anggaran perjalanan dinas presiden sebesar Rp.183 miliar.
Bahkan, tuturnya, keberangkatan presiden menjadi ironis karena baru saja mencanangkan gerakan penghematan Energi. Akan tetapi gerakan penghematan energi langsung dilanggar sendiri oleh presiden dengan melakukan pemborosan energi sendiri, dengan melakukan perjalanan ke luar negeri.