REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebanyak 200 anak Suku Baduy menjadi peserta program kesejahteraan sosial anak dengan mendapat bantuan pendampingan dan tabungan dari Kementerian Sosial. "Ada 200 anak yang mendapat pendampingan untuk 2011-2012," kata tenaga pendamping dari Kementerian Sosial Irsan Nurdin Hartanto di Jakarta, Jumat (31/5).
Tabungan sebesar Rp1,5 juta setahun tersebut dipergunakan untuk mendapatkan akses kesehatan seperti dimanfaatkan untuk ke puskesmas maupun ke bidan. "Awalnya mereka kurang mendapat akses kesehatan karena tidak paham, setelah ada bantuan ini pemahaman mereka meningkat untuk berobat ke puskesmas jika sakit," kata Irsan yang sudah setahun memberikan pendampingan kepada Suku Baduy di kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Sementara untuk pendidikan, adat Suku Baduy belum dapat menerima pendidikan formal, tapi sudah mendapatkan pendidikan paket. Terdapat sekitar 20 ribu anak Suku Baduy baik Baduy Dalam maupun Baduy Luar.
Menurut Irsan, program pendampingan dari Kementerian Sosial yang sudah masuk selama dua tahun tersebut awalnya juga sulit diterima Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Baduy. "Butuh pendekatan yang cukup lama melalui tokoh adat sehingga program ini bisa diterima, sekitar enam bulan dengan pendekatan yang intensif baru mereka mau menerima terutama untuk kesehatan," tambah dia.
Pulung, salah seorang warga Suku Baduy Luar mengaku dua anaknya mendapat bantuan pendampingan dari Kementerian Sosial. "Dua anak saya dapat bantuan ini dan sangat terbantu. Sebelumnya jika sakit hanya berobat tradisional," kata Pulung.