REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Nilai hasil ujian nasional (UN) pelajaran IPS sebanyak 454 siswa IPS SMA di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, termasuk siswi yang juara olimpiade nasional bidang ekonomi anjlok di bawah 4,25. Dwi Astuti, pemenang olimpiade tersebut, mendesak periksa ulang hasil UN mata pelajaran ekonomi.
Dwi Astuti (17 tahun), siswi SMA Pringsewu, harus puas mendapat nilai 4,25 mata pelajaran ekonomi pada UN tahun 2012. Meski dirinya anjlok pada mata pelajaran yang pernah mengharumkan namanya di ajang olimpiade nasional di Manado, November 2011 lalu, namun pihak sekolah tetap meluluskan dirinya sesuai peraturan yang ada.
Laporan yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata Pringsewu, Rabu (30/5), terdapat 454 siswa, hanya Dwi Astuti yang memeroleh nilai 4,25, sementara lainnya dibawah dirinya, bahkan ada yang nol koma. Dari jumlah tersebut setidaknya 49 siswa dinyatakan tidak lulus UN. Padahal, siswa tersebut rata-rata cerdas di sekolahnya.
Menurut Ketua MKKS SMA Pringsewu, Jumani, yang juga kepala SMAN 1 Pringsewu, pihak segera mengajukan ke Pusat Penilaian Pendidikan di Jakarta. “Kami ingin ada klarifikasi,” katanya.
Kepada MKKS, Dwi, peraih perunggu pada olimpiade nasional bidang ekonomi, mengaku dirinya mampu mengerjakan 40 soal ekonomi pada UN lalu. Untuk itu, ia mematok nilai serendahnya delapan untuk pelajaran tersebut. Ia yakin ada kesalahan pemeriksaan soal jawaban pada komputer atau teknis lainnya.