REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat (PD) menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada kader atau pihak-pihak yang terlibat dalam penyerangan Ketua Umum DPP PD, Anas Urbaningrum, dan Sekjen PD, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) pada akhir pekan lalu di Maluku Utara (Malut).
"Akan ada tindakan sangat keras kalau terbukti. Semua sepakat bahwa yang harus bertanggung jawab ya harus ditindak keras," kata anggota Dewan Pembina PD, Syarif Hasan, saat ditemui di puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-62 Fatayat NU, Gedung SME, Jakarta, Ahad (27/5).
Ia mengatakan, di internal partai telah membentuk tim investigasi untuk melihat sebab munculnya peristiwa tersebut. Menurutnya, hasil investigasi itu akan berpengaruh pada sikap dan keputusan partai kepada DPD Malut. "Sedang diinvestigasi, sedang ditelusuri. Kita lagi menunggu hasilnya," katanya.
Menurutnya penyerangan itu seharusnya tidak perlu dan tidak bboleh terjadi. Jika ada persoalan interen, sebaiknya diselesaikan dengan baik. Sementara musyawarah daerah (Musda) yang seyogyanya akan digelar pun belum diketahui nasibnya. Partai belum memutuskan keberlanjutan Musda apakah digelar kembali di Maluku Utara atau dipindahkan lokasinya. "Kita masih harus melihat bagaimana hasil rekomendasi dari tim investigasinya," katanya.
Seperti diberitakan Ketua Umum dan Sekjen Partai Demokrat ditolak kehadirannya di Maluku Utara ketika akan menghadiri Musda. Dikabarkan, ada persoalan internal partai di DPD yang belum bisa diselesaikan. Kedua petinggi partai itu pun harus segera diamankan dan terbang meninggalkan Malut.