Ahad 27 May 2012 15:27 WIB

Lemahnya Irjen Perparah Korupsi Biaya Perjalanan Dinas

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Dewi Mardiani
Pegawai Negeri Sipil/PNS (ilustrasi)
Foto: Antara/Henky Mohari
Pegawai Negeri Sipil/PNS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA ---  Biaya perjalanan dinas kerap dimanipulasi oleh oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pejabat negara. Inspektorat Jenderal (Irjen) di setiap instansi pemerintahan dinilai lemah, sehingga tak bisa mencegah praktik manipulatif perjalanan dinas itu.

"Manipulasi biaya perjalanan dinas terjadi karena lemahnya irjen," kata Kordinator Investigasi Dan Advokasi Forum Indonesia Untuk Transparansi (Fitra), Ucok Sky Khadafi, saat dihubungi, Ahad (27/5).

Menurut Ucok, Irjen lemah karena posisinya diangkat oleh menteri. Apalagi, jika hal tersebut diperparah dengan lebih dekatnya PNS dan pejabat negara kepada menteri dari pada Irjen. "Maka Irjen tidak bisa berbuat apa-apa. Irjen sengaja dimandulkan," kata Ucok.

Menurutnya, seorang irjen itu harusnya berasal tidak dari unsur pemerintah. Tetapi, berasal dari masyarakat. "Harusnya masyarakat yang memeriksa instansi pemerintahan," kata Ucok.

Kembali ke soal korupsi biaya perjalanan dinas,  Ucok mengatakan semua itu itu dimulai saat perencanaan. Mereka melakukan itu memang untuk kepentingan pribadi masing-masing. Ada yang untuk tambahan gaji, disimpan, dan persiapan jika suatu saat atasan mereka meminta 'jatah'. "Jadi ini ya dilakukan secara bersama-sama juga," kata Ucok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement