REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hujan lebat yang mengguyur Kota Ambon dalam satu minggu terakhir, menyebabkan bencana longsor. Apalagi puncak hujan tersebut terjadi pada Ahad (27/5) dini hari, atau sekitar pukul 02.30 WIT. Berdasarkan data yang diterima Republika dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sedikitnya 10 titik longsor terjadi.
10 lokasi tersebut, ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, tersebar di empat kecamatan, Kota Ambon, dan Maluku. Akibat peristiwa tersebut, dipastikan sebanyak delapan orang meninggal dunia. "Juga dua luka ringan dan 23 rumah rusak," tulis Sutopo dalam rilis yang diterima Republika, Ahad (27/5).
Adapun rincian lokasi terdampak adalah, Kecamatan Sirimau. Wilayah tersebut, ungkap Sutopo, dua orang meinggal karena tertimbun tanah, lima rumah tergenang air, dua rumah rusak berat dan empat rusak ringan. Selain itu, juga terdapat pohon tumbang yang menutup badan jalan di dua titik.
Lokasi lain, yakni terletak di Kecamatan Nusaniwe. Di lokasi tersebut, sedikitnya enam orang meninggal dunia karena tertimbun tanah. Selain itu, dua orang luka ringan dan tiga rumah rusak berat.
Sutopo melanjutkan, hal serupa juga terjadi di Kecamatan Leitimur dan Baguala. Yakni dua rumah rusak berat karena tertimbun air dan tanah, satu sekolah SMA 8 Hutumury Ambon tergenang air. Juga 10 titik longsoran menutup jalan. "Di Baguala tiga rumah rusak ringan dan ada pohon tumbang menutup jalan," paparnya.
Menurut Sutopo, cuaca ekstrem yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia dipengaruhi oleh aktivitas siklon tropis Sanvu. Saat ini, lanjut dia, posisi Sanvu berada di Samudera Pasifik Barat, Timur Laut Philipina, dan sekitar 30050 kilometer sebelah Utara Timur Laut Biak. Siklon tersebut menyebabkan hujan deras.
"Siklon itu juga menyebabkkan banjir di Boolang Mongondaw Selatan, Balikpapan, dan beberapa lainnya," ungkap Sutopo.
Kendati telah melemah instensitasnya, sambung dia, namun Siklon Tropis Sanvu tetap memberikan dampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah Sulawesi bagian timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.