REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Polda Maluku Utara berjanji mengusut kasus pemukulan terhadap dua pengurus DPP Partai Demokrat yang mengikuti rombongan Ketua Umum Anas Urbaningrum dan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono di Ternate Kamis kemarin.
"Kami akan mengusut pemukulan dan penyerangan dua pengurus DPP Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun dan Ibrahim sesaat mereka turun dari pesawat bersama rombongan Anas dan Edhie," kata Kabid Humas Polda Malut, AKBP Ramli di Ternate, Jumat.
Dalam insiden tersebut, Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono dan Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga nyaris menjadi sasaran amuk massa. Keduanya sempat diamankan para petugas keamanan di bandara.
Ramli mengatakan, dalam insiden pemukulan rombongan DPP Partai Demokrat tersebut, anggota Kepolisian yang disiagakan untuk melakukan pengawalan sekitar 30 personel hanya difokuskan pada titik tertentu.
Selain itu, di depan ruang VIP Bandara Babullah tempat terjadi pemukulan dua pengurus DPP Partai Demokrat itu, tidak menjadi perhatian personelnya, karena yang diperbolehkan masuk di ruang VIP hanya orang tertentu yakni para kader Partai Demokrat.
Polda Malut saat dalam mengamankan Musda Partai Demokrat Malut dan mengawal kedatangan Anas Urbaningrum dan Edhie Baskoro, menerjunkan 473 personel yang terdiri dari Brimob Polda Malut, angota Polres Kota Tidore Kepulauan dan Polres Kota Ternate.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Hasan Doa ketika dikonfirmasi menyatakan DPP Partai Demokrat akan memanggil Thaib Armaiyn dan Rahmi Husen (salah satu calon yang akan maju pada musda), untuk dimintai klarifikasinya.
Rahmi Husen yang juga anggota DPRD Malut menggelar musda di luar pengetahuan DPD Partai Demokrat Malut, karena mengaku mendapat surat dari DPP Partai Demokrat untuk membentuk panitia pelaksana musda.
"Tadi sudah ada pembicaraan antara Anas, Edie Baskoro Yudhoyono dan Thaib Armaiyn mengenai adanya dua pelaksanaan musda tersebut dan disepakati kedua pelaksana musda itu dibatalkan," katanya.
DPP Partai Demokrat akan kembali memfasilitasi penyelenggaraan Musda DPD Partai Demokrat Malut dan diharapkan dalam pelaksanaan Musda itu tidak ada lagi dua musda.
Ditanya apakah DPP Partai Demokrat melaporkan insiden pemukulan di Bandara Babullah Ternate ke kepolisian, Hasan mengatakan masih mempelajari dan yang jelas DPP sangat menyayangkan insiden itu.
Akibat insiden itu, Edhie Baskoro dan Anas Urbaningrum beserta rombangan lainnya dari DPP Partai Demokrat memutuskan langsung kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi saat ke Ternate.