REPUBLIKA.CO.ID, KEBON JERUK - Jenazah pramugari Sky Aviation, Nur Ilmawati (25 tahun) dimakamkan di tanah wakaf keluarga, di Jalan Salam III, RT 04/06, Kebon Jeruk, pukul 13.29 WIB, Selasa (23/5). Suasana haru mewarnai pemakaman korban kecelakaan pesawat Sukhoi SuperJet 100 tersebut. Pemakaman diiringi keluarga dan puluhan pramugari. Namun tidak tampak perwakilan dari PT. Tri Marga.
"Tadi dari Lanud Halim Perdanakusuma pihak Trimarga dan Sky Aviation mau ke sini, tapi yang datang cuma dari Sky Aviation," ujar Sriyanto (30), kakak korban.
Sri menjelaskan pihak keluarga telah menerima barang bukti yang ditemukan tim SAR, yang diindikasikan milik korban. Di antaranya dompet, KTP, STNK, dan lembaran uang.
Hamid (54), ayah korban mengaku telah mengikhlaskan kepergian anak bungsunya. Ia lega karena anaknya telah mampu mewujudkan cita-citanya sejak kecil untuk menjadi pramugari. "Sebelum terbang dia masih sempat telepon saya, memberi tahu bahwa ia akan terbang dengan pesawat baru," ucapnya.
Korban dimakamkan berdampingan dengan pamannya yang meninggal dua bulan lalu. Sebelumnya jenazah dishalatkan di Mushala Istiqamah, berdekatan dengan kediaman neneknya di Jalan Sasak II, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Puluhan rekan korban turut menyaksikan pemakaman tersebut.
Gadis kelahiran 6 Maret 1987 ini memiliki catatan karir yang cukup panjang. Setelah menjajal karir di Adam Air, ia pindah ke Mandala Airlines. Kemudian ia sempat bekerja untuk Riau Air, dan akhirnya melabuhkan diri di Sky Aviation sejak Februari 2012.
"Almarhumah sangat low profile, padahal sebagai cabin crew dia sangat cantik dan memiliki jam terbang cukup tinggi," ujar Vista Rindiyatika, rekan korban di Sky Aviation.
Nur Ilmawati merupakan satu dari 45 korban pesawat SSJ 100 yang mengalami kecelakaan saat melakukan Joy Flight, Rabu (6/5) lalu di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.