Selasa 22 May 2012 21:21 WIB

7 Tahun Berselisih, Dua Raja Surakarta Akhirnya Damai

Ketua DPR RI Marzuki Alie
Foto: Andika Wahyu/Antara
Ketua DPR RI Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja kembar kasunanan Surakarta bakal berakhir. Raja Tedjowulan dan Pakubuwono XIII Hangabehi resmi berdamai dan dengan rela menyerahkan tampuk kepemimpinan Kasunanan Surakarta kepada Pakubuwono XIII Hangabehi. Kesepatakan itu ditandatangani oleh Ketua DPR, Marzuki Alie.

"Saya sangat bahagia, Ibu Moeryati tak pernah lelah mempersatukan keluarga besar ini Kasultanan Surakarta. Cita-cita ini dilandasi untuk menjaga peninggalan sejarah agung, dari sisi sejarah, kita lestarikan baik fisik atau nonfisik Kasunananan Surakarta," kata Marzuki saat menerima kunjungan Tedjowulan dan Pakubuwono XIII Hangabehi dengan mediator Moeryati Sudibyo di DPR, Jakarta, Selasa, (22/5).

Wakil Ketua Dewan Pembinan Partai demokrat ini juga menegaskan bahwa keraton Surakarta merupakan kebanggaan masyarakat Indonesia. Tidak hanya warga kota Solo saja. Dirinya juga berdoa agar kedua pemimpin Kasunanan Solo tersebut senantiasa sehat dan diberi kekuatan untuk mengabdi kepada rakyat.

"Kami sangat mendukung. Bagaimana keraton itu menjadi kebanggan kita semua. Kita akan mengajak Menteri Pariwisata, Mendagri, Komisi X supaya semuanya ikut mendukung," lanjutnya. Ia menambahkan, sebelum kesepakatan ini terwujud, ia pernah berusaha menyakinkan kedua belah pihak melalui komunikasi dengan dua keluarga.

“Pada mulanya mereka agak marah, mereka bilang kenapa saya ikut campur urusan keraton, saya jawab, saya tidak akan ikut campur tangan tentang siapa yang akan menjadi raja, yang saya inginkan hanyalah bagaimana keraton ini bisa terpelihara dan terlestarikan. Permasalahan ini sudah sejak lama dan saya bangga saya ada di dalam ketika permasalahan bisa diselesaikan,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement