Selasa 22 May 2012 06:13 WIB

Polisi Bidik Tiga Tersangka Kerusuhan Hari Pattimura

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: stjosephpost.com
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Syarief Gunawan mensinyalir ada tiga orang calon tersangka yang diduga kuat terlibat dalam bentrokan antarwarga 15 Mei 2012 yang juga bertepatan dengan perayaan hari Pahlawan Nasional Thomas Matulessy atau hari Pattimura.

"Polisi masih intensif melakukan pemeriksaan untuk mencari para tersangka pelaku bentrokan maupun yang melempari bom rakitan, dan dari 12 orang yang dimintai keterangan, rupanya ada tiga orang yang mengarah ke sana," kata Kapolda di Ambon, Senin.

Untuk mengungkap para pelaku yang terlibat dalam insiden berdarah 15 Mei 2012, Polda Maluku juga telah membentuk sebuah tim yang dipimpin Direskrim Polda yang secara khusus menangani masalah pelemparan dan peledakan bom rakitan.

"Jadi kaitan dengan kasus 15 Mei, sudah ada tim termasuk yang ada di Polres Ambon dan Pulau-Pulau Lease yang khusus terkait pelaksanaan kirap obor karena sudah jadi porsinya Kapolres, sedangkan soal peledakan bom rakitan ditangani Direksrim Polda Maluku," katanya.

Tim ini juga akan menyelidiki apakah nanti ada pihak lain yang terkait dalam bentrokan tersebut, termasuk mencari aktor intelektualnya.

Menurut Kapolda, polisi harus menjaga kondisi dan perasaan masyarakat dan lebih fokus lagi dalam menjalan tugas penyelidikan serta penyidikan secara intensif dan tentunya ini juga perlu dukungan dari rekan-rekan pers.

"Yang pasti ada oknum-oknum tertentu yang tidak nampak dalam melintasi batas tersebut, tapi kami akan hati-hati dan fokus pada masalah ini," katanya.

Kapolda menambahkan, cara merakit bom oleh masyarakat untuk melakukan teror sejak konflik 1999 sampai saat ini, termasuk insiden 15 Mei 2012 sangatlah mudah dan tidak belajar dari orang lain. "Hanya dengan mengklik website di internet saja sudah ada, apalagi masyarakat sudah terbiasa merakit bom untuk ikan jadi tinggal dikembangkan maka jadilah senjata yang mematikan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement