Ahad 20 May 2012 14:21 WIB

79 Warga Keracunan Makanan Syukuran Khitanan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dewi Mardiani
Keracunan massal (ilustrasi)
Foto: Antara
Keracunan massal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 79 warga Kampung Cigadog RT 02 RW 06, Desa Bantar Kalong, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi mengalami keracunan massal, Sabtu (19/5). Mereka mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan syukuran khitanan.

Dari data yang dihimpun Puskesmas Warungkiara menyebutkan, warga yang mengkonsumsi makanan tersebut sebanyak 118 orang. Namun yang mengalami gejala keracunan seperti mual-mual, muntah, dan pusing hanya sebanyak 79 orang.

‘’Hingga kini masih ada sebanyak 22 orang korban yang dirawat di puskesmas,’’ terang Kepala Puskesmas Ela Melaniati, Ahad (20/5). Sementara sisanya sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.

Diterangkan Ela, puluhan pasien yang dirawat tersebut sebagian di antaranya harus mendapatkan cairan infus. Bahkan, dari 22 pasien korban keracunan ini tiga di antaranya akan dirujuk ke RSUD Sekarwangi, Kecamatan Cibadak. Pasalnya, kondisi kesehatannya memerlukan penanganan lebih lanjut di rumah sakit.

Selain merawat 22 pasien korban keracunan, Puskesmas Warungkiara juga menangani sembilan orang warga yang diduga mengalami gejala keracunan. Mereka dibawa ke puskesmas sejak Ahad (20/5) pagi. Namun, kata Ela, ke sembilan warga ini tidak termasuk dalam kejadian keracunan yang terjadi pada Sabtu lalu.

Menurutnya, peristiwa keracunan diduga bersumber dari makanan syukuran acara khitanan yang dibagikan pada Jumat (18/5) malam. Oleh karenanya, sampel makanan telah dibawa Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium.

Selain sampel makanan, Dinkes juga tengah mengambil sampel air yang berada di sekitar permukiman warga. Pasalnya, ada dugaan air menjadi penyebab keracunan, sehingga akan diteliti.

 

Ela menerangkan, banyaknya pasien yang ditangani menyebabkan kendala tersendiri. Sehingga pada Ahad ini, dua orang tenaga medis dari Puskesmas Bantargadung didatangkan untuk membantu penanganan korban keracunan. Di samping bangunan puskesmas juga telah didirikan tenda darurat untuk menampung pasien keracunan. Tenda ini merupakan bantuan dari Batalion Infanteri (Yonif) 310 Sukabumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement