REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Kerap melakukan pemaksaan dalam mengamen, sejumlah waria di perempatan Buah Batu, Soekarno Hatta, Bandung, membuat resah sejumlah pengendara. Pemerintah, diminta segera menertibkan.
"Kadang kalau tidak diberi uang, waria itu berdiam diri, enggak mau pergi," ujar Yono (32), salah satu
pengendara sepeda motor yang kerap melintas di perempatan Buah Batu.
Keberadaan para waria di perempatan Buah Batu tersebut, beberapa minggu terakhir terbilang lepas dari kontrol sejumlah aparat keamanan. Padahal, tak jauh dari rambu lalu lintas, sejumlah polisi nampak bertugas mengatur lalu lintas. "Sepertinya mereka tidak takut sama sekali," tambah Yono.
Keluhan lain juga muncul dari Yuliana (27). Menurutnya, sejumlah waria yang mengamen membuat resah para pengguna jalan. Pasalnya, ungkap Yuliana, tak jarang waria yang mengamen tersebut mengamen secara bergerombol. "Mau tidak mau akhirnya kasih aja uang, daripada kenapa-kenapa," ungkap Yuli.
Berdasarkan pantauan Republika di lokasi. Sejumlah waria sudah mulai melakukan operasinya sejak pukul 15.00 WIB. Sebab, pada jam-jam tersebut, kondisi lalu lintas cukup ramai dalam jam pulang kerja.
Tak jarang, para waria tersebut menggunakan pakaian minim ketika mengamen. Hanya menggunakan 'kencringan' dari bahan tutup botol minuman bersoda, para waria jalankan aksinya ketika lampu merah menyala, dari arah buah batu kota, menuju arah Kabupaten Bandung.
Sementara itu, keberadaan para waria tersebut, baru saja mendapat perhatian dari pemerintah Kota Bandung. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung, berrencana akan lakukan penertiban secepatnya.
"Kita baru saja terima keluhan tentang waria tersebut, kalau memang meresahkan, kita akan cek lapangan dan lakukan penertiban," ungkap Bagian penertiban jalanan Pol PP Kota Bandung, Sudjana Kamil, Jumat (18/5).
Meski demikian, bila memang kedapatan tangan tengah melakukan pemaksaan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan kepolisian setempat."Karena itu merupakan tindak kriminal," tandas Kamil.