REPUBLIKA.CO.ID, CIPELANG - Usai diserahkan di helipad Cipelang Bogor, Tim investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan membuka 'Black Box' hari ini.
"KNKT sudah mulai sejak awal untuk penyelidikan," terang Ketua KNKT Tatang Kurnia di Cipelang Bogor, Rabu (16/5).
Kata dia, hasil yang dijadikan buruan utama Tim SAR gabungan selama tujuh hari belakangan tersebut, masih belum lengkap. Pasalnya, Black Box terdiri dari dua bagian, yaitu CVR (Cockpit Voice Recorder), dan FDR (Flight Data Recorder).
"Yang ditemukan adalah CVR, dan FDR nya belum," ungkap dia.
Akan tetapi, dengan ditemukannya CVR, yang juga instrumen vital pesawat SSJ 100 tersebut, diharapkan dapat membantu investigasi KNKT.
Tatang menjelaskan, CVR merupakan rekaman berisi seluruh aktifitas suara pembicaraan yang terjadi di dalam pesawat buatan Rusia tersebut. Dalam dua jam terakhir.
"Termasuk komunikasi antara pilot dan menara komunikasi," terang dia.
Sementara itu ditempat yang sama, tim ahli KNKT, Andre saat diwawancara mengatakan, membutuhkan waktu dua sampai tiga minggu untuk melakukan 'recovery' pembicaraan yang terekam tersebut. Dalam kondisi CVR dan FDR yang baik cukup membutuhkan waktu satu tahun dalam penyelidikannya.
"Jika rusak dan tak bisa dibuka, kita akan membutuhkan pabrik pembuatnya," tuntas Andre