Rabu 16 May 2012 06:02 WIB

KNKT: Isi Black Box Sukhoi Dibuka di Jakarta, Bukan Moskow

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Endah Hapsari
 Sejumlah anggota TNI Kopassus membawa alat
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Sejumlah anggota TNI Kopassus membawa alat "emergency located transmitter" atau semacam alat komunikasi darurat dari pesawat Sukhoi Superjet 100 usai di Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, CIPELANG--Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan bahwa proses pembukaan isi black box atau kotak hitam Sukhoi akan berlangsung di Indonesia bukan di Rusia. Menurutnya, black box tidak perlu dibawa keluar karena Indonesia telah memiliki peralatan untuk membaca isi dalam kotak yang memuat rekaman aktivitas pesawat sebelum menabrak gunung Salak. 

"Sejak 17 Agustus 2009, KNKT telah memiliki lab sendiri. Black box Sukhoi akan dibawa ke lab KNKT untuk diteliti," kata Investigator KNKT Kapten Khairudin. Hal itu sekaligus menepis kabar bahwa kotak berwarna oranye akan dibawa ke pabrikan Sukhoi di Rusia. 

Dia menjelaskan bahwa lab KNKT mampu membaca segala jenis black box pesawat, termasuk Sukhoi. Alhasil sejak keberadaannya pada 2009, lab inilah yang jadi tujuan untuk meneliti segala kasus aviasi. "Jadi black box tidak dibawa keluar karena kita juga memiliki alat untuk membacanya,"

Namun, Khairduin belum bisa memastikan waktu bagi KNKT untuk membaca seluruh isi black box. KNKT baru akan melakukan pemeriksaan mendalam soal kondisi black box sebelum nantinya bisa memperkirakan waktu untuk proses penyelidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement