REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Komandan Korem 061/Suryakancana Kol Inf AM Putranto selaku OSC operasi evakuasi jenazah pesawat Sukhoi Superjet 100 mengaku tidak menerima laporan adanya jenazah yang utuh. "Tidak ada jenazah yang utuh, adapun jenazah yang ditemukan kondisinya sudah tidak utuh. Tidak ada bagian yang utuh yang ditemukan pada jenazah," katanya saat dihubungi, Senin (14/5) malam.
Danrem mengatakan memang adabeberapa jenazah ditemukan dengan kondisi tidak rusak total, namun tetap tidak utuh. Danrem juga mengaku tidak ada laporan temuan jenazah yang menggunakan baju loreng berada jauh dari lokasi jatuhnya pesawat.
"Tidak ada laporan yang masuk ke saya ada jenazah yang menggunakan pakaian loreng," katanya menegaskan. Menurut Danrem, kondisi jenazah sudah memasuki hari keenam tentu sudah tidak lagi utuh. Saat ini, timnya menyerahkan sepenuhnya korban ke pihak DVI untuk segera diautopsi.
Saat ini, kata Danrem, masih ada dua kantong jenazah lagi yang berada di helipad di atas gunung dan siap untuk dievakuasi Selasa pagi.
Sebelumnya, sejumlah media memberitakan bahwa tim evakuasi AD menemukan dua jenazah korban pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, dalam kondisi utuh.
Berdasarkan laporan salah satu media yang mengatakan bahwa hasil identifikasi tim jenazah bernama Darwin Pelani warga negara Indonesia, tinggi 175 sentimeter, dan menggunakan pakaian loreng hitam (bercorak garis-garis hitam). Kedua jenazah ditemukan relatif cukup jauh dari lokasi jatuhnya pesawat.