Senin 14 May 2012 09:32 WIB

PKB: Jangan Teruskan Kegaduhan Seputar Penyebab Sukhoi Jatuh

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Hazliansyah
Pesawat komersil Sukhoi Super Jet 100.
Foto: Reuters
Pesawat komersil Sukhoi Super Jet 100.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPR meminta kegaduhan seputar penyebab kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) di gunung Salak, Bogor Jawa Barat untuk dihentikan. Semua pihak diimbau untuk fokus terlebih dahulu pada proses evakuasi korban.

Anggota Komisi Perhubungan dari PKB, Marwan Ja'far, meminta semua pihak untuk tidak saling menyalahkan atas tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi itu. Sebab tugas terpenting saat ini adalah mencari seluruh korban yang masih belum ditemukan.

"Kita tidak usah berdebat dulu, berspekulasi dan saling menyalahkan antara satu sama lain, sebelum kotak hitam (black box) ditemukan, dan dibuka secara seksama, hasilnya seperti apa, sehingga bisa diketahui secara valid sebab musabab jatuhnya pesawat itu," ujar Ketua Fraksi PKB ini, di Jakarta, Senin, (14/5).

Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah bagaimana tim gabungan dari Basarnas, TNI dan Polri bisa mengevakuasi seluruh korban. Jika identifikasi kotak hitam telah dilakukan, publik bisa mendesak aparat terkait untuk segera mempublikasikan penyebab kecelakaan pesawat buatan Rusia tersebut.

"Baru kemudian KNKT mengumumkan kepada publik secara transparan dan tidak ditutup-tutupi," imbuhnya.

Jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) dikawasan Gunung Salak, menurutnya, mengagetkan dunia penerbangan nasional. Bahkan, musibah itu dengan cepat menjadi isu dunia dan sekaligus menjadi perbincangan dunia penerbangan internasional.

"Kita berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah itu," imbuh Marwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement