Ahad 13 May 2012 18:28 WIB

KNKT: Miskomunikasi Bahasa Mungkin Terjadi

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Hafidz Muftisany
Pesawat komersil Sukhoi Super Jet 100.
Foto: Reuters
Pesawat komersil Sukhoi Super Jet 100.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Ketua Sub Komite Penelitian Kecelakaan Transportasi Udara Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Frans Wenas, mengungkapkan kemungkinan gangguan sistem komunikasi udara sebagai penyebab kecelakaan sangat kecil. 

"Peluang gangguan pada frekuensi sangat kecil. Dulu memang pernah ada, akan tetapi sekarang tidak dominan lagi," kata Frans saat dihubungi Republika. Ia mengungkapkan sistem yang saat ini digunakan sudah sangat canggih.

Menurut Frans, yang sangat mungkin terjadi adalah kesalahan menerjemahkan bahasa. "Bahasa Inggris orang Rusia kan tidak mudah dipahami orang Indonesia. Kemungkinan miskomunikasi ada di situ," kata Frans.

Sebelumnya sejumlah pilot mengaku sistem komunikasi udara di Indonesia sering bocor. Di frekuensi mereka sering masuk telepon seks, siaran radio, dan lain-lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement