Ahad 13 May 2012 12:31 WIB

Tim Investigasi Rusia Kecewa tak Diberi Izin

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Djibril Muhammad
  Tim SAR Rusia masih menunggu ijin di posko tim evakuasi pesawat Sukhoi Superjet 100, Cijeruk, Bogor, Ahad (13/5).
Foto: Jafkhairi/Antara
Tim SAR Rusia masih menunggu ijin di posko tim evakuasi pesawat Sukhoi Superjet 100, Cijeruk, Bogor, Ahad (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, CIPELANG, BOGOR - Pihak tim evakuasi Rusia, M4 POCCNN kecewa tidak diberikan izin melakukan evakuasi langsung di Puncak Manik, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Ahad (23/5).

Diwakili juru bicaranya dari kedutaan Rusia di Jakarta, Dmitry Solodov mengatakan para personil tim investigasi Rusia kecewa dan  protes keras dengan tidak diberikan izin evakuasi langsung dan izin terbang helikopter ke Puncak Manik, Gunung Salak.

"Sudah ada kesepakatan antara pemerintahan Indonesia dan Rusia. Kami akan terus upayakan agar diberikan izin untuk investigasi langsung," ujarnya kepada Republika seusai berbicara untuk meminta izin ke Kolonel (inf) AM Putranto, sebagai penanggung jawab lapangan Basarnas untuk evakuasi korban kecelakaan pesawat buatan Rusia di Gunung Salak itu.

"Kami punya kepentingan, terdapat delapan warga negara kami dan pesawat itu masih milik kami. Jadi tidak ada alasan kami tidak diberi izin evakuasi dan investigasi. Ini kecelakaan, tidak ada kepentingan, jadi kita bersama-sama harus saling percaya dan membantu secepat mungkin terselesainya proses evakuasi korban, identifikasi dan investigasi," jelas Solodov dengan ngotot di tenda darurat berwarna orange di posko helipad di pingir lapangan Pasir Pogor, Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Bogor, Jabar.

Menurut Solodov, pemerintah Rusia melakukan berbagai langkah untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. Rusia sesegera mungkin membuka penyelidikan kriminal atas kecelakaan pesawat tersebut.

Selain itu, Perdana Menteri (PM) Rusia Dmitry Medvedev juga memerintahkan investigasi insiden itu yang sesuai dengan prosedur Kementerian Industri dan Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, dan perusahaan pembuat pesawat milik negara United Aircraft Corp.

Sebanyak 45 orang yang terdiri dari kru dan penumpang pesawat Sukhoi yang mengalami kecelakaan tersebut dan kemungkinan besar tewas semua, termasuk delapan warga Rusia, satu warga Amerika Serikat, satu warga Prancis, dua warga Italia, dan 33 warga Indonesia.

"Operasi evakuasi Rusia di Gunung Salak ini melibatkan personel polisi, militer, dan badan rescue sebanyak 58 orang," ungkap Solodov.

Solodov, menjamin kerabat dari delapan warga negara Rusia yang berada di pesawat itu akan mendapat semua informasi yang diperlukan melalui telepon. "Jika diizinkan kami bekerja sangan cepat,'' tegasnya yang mengungkapkan para personil tim evakuasi Rusia sangat kecewa karena belum mendapatkan izin melaksanakan operasi evakuasi di Gunung Salak, Bogor, Jabar, Ahad (13/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement