Jumat 11 May 2012 20:25 WIB

Tampung Korban Sukhoi, RS Kramat Jati Siapkan Dua Tenda Otopsi

Rep: Rosmha Widiyani / Red: Hazliansyah
  Keluarga korban penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100 di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Jumat (11/5).
Foto: Prayogi/republika
Keluarga korban penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100 di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Jumat (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KRAMAT JATI -- Rumah Sakit Kramat Jati bersiap menyambut jenazah Sukhoi Super Jet 100.

"Rumah sakit ini akan melakukan identifikasi. Berbagai persiapan sudah dilakukan. Termasuk dua tenda untuk otopsi korban," ujar Kepala Rumah Sakit Kramat Jati Brigjen Agus prayitno.

Tiap tenda memungkinkan untuk otopsi dua jenazah. Total ada empat jenazah yang bisa diperiksa bersamaan dalam tenda. Selain itu disiapkan juga lemari pendingin untuk menyimpan 16 jenazah.

Saat ini juga tersedia enam ruangan untuk otopsi. Ruang tersebut bisa untuk menyimpan 50 jenazah. Proses otopsi berlangsung dengan mencocokkan data postmortem dan antimortem. Data antimortem berasal dari keluarga yang masih hidup. Data ini berasal lebih dari dua sampel. Pencocokan DNA kemudian akan dilakukan.

Apabila sudah cocok, jenazah akan dikembalikan pada keluarga. Selain itu jenazah akan mendapatkan sertifikat of identification sebagai syarat memperoleh asuransi.

Pemeriksaan meliputi bagian luar dan dalam tubuh korban. Misalnya pemeriksaan sidik jari, gigi geligi, dan sampel DNA.

"Kalau sidik jarinya sudah cocok mungkin lebih gampang. Tapi kalo sidik jari tidak bisa, kita cocokkan giginya. Kalau masih tidak bisa, cocokkan DNA. Setelah rekonsiliasi kita panggil keluarganya, betul atau tidak. Jika betul kita lepas," kata Agus.

Proses identifikasi tidak bisa ditentukan. Menurut Agus, proses ini tergantung kondisi jenazah. Jika terdiri atas potongan, maka harus disusun terlebih dulu.

"Kalau pihak asing, data antimortimnya lebih gampang. Kita bisa minta ke kedutaan. Tenaga yang menghandel di sini profesional. Ada dari PTN seperti UI, UGM, UNAIR, dan rumah sakit lain seperti RS. Banten," kata Agus.

Sampai berita ini diturunkan, RS. Polri Kramat Jati masih tampak sepi. Hanya tampak beberapa tim DVI yang masih berjaga. Keluarga korban juga tidak tampak di RS. Polri Kramat Jati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement