Kamis 10 May 2012 22:01 WIB

Basarnas Kerahkan 25 Ambulans untuk Evakuasi

View of Mount Halimun Salak National Park from Super Puma of SAR team of Indonesia Air Force, Thursday.
Foto: Antara/TNI AU
View of Mount Halimun Salak National Park from Super Puma of SAR team of Indonesia Air Force, Thursday.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Badan SAR Nasional mengerahkan sebanyak 25 ambulans dan sembilan helikopter untuk melakukan evakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak tebing Gunung Salak, Kabupaten Bogor setinggi 250 meter.

"Ambulans dan helikopter tersebut sudah kami siagakan dan untuk ambulans sudah ada 15 unit yang siaga di Posko utama pencarian dan penyelamatan pesawat Sukhoi SSJ 100, di Kampung Pasir Manggis, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor," kata Ketua Rescue Mission Coordinator (SMC) Posko Utama Pasir Manggis, Putu Parwa kepada wartawan, di Cijeruk, Kamis (10/5).

Ia menjelaskan, direncanakan, pada Jumat (11/5) Tim SAR gabungan sudah bisa sampai ke lokasi jatuhnya pesawat dan melakukan evakuasi korban kecelakaan pesawat tersebut.

Nantinya, para korban yang meninggal akan dibawa dahulu ke Posko Utama di Pasir Manggis kemudian akan langsung diterbangkan ke Halim Perdanakusumah Jakarta dengan helikopter.

Menurut Parwa, pencarian masih dilakukan dan sampai saat ini sudah tidak ada perubahan titik koordinat lagi, dan sudah dipastikan pesawat tersebut terjatuh atau menabrak tebing di ketinggian 1.800 meter pada titik koordinat 06 derajat, 43 menit, 61,3 detik S.

"Kami berharap kondisi cuaca besok baik sehinggga evakuasi korban bisa dilakukan dengan cepat, namun dari hasil rapat koordinasi rencananya evakuasi akan dilakukan melalui jalur darat, karena melihat kondisi medan yang berat tidak memungkinkan evakuasi dilakukan melalui jalur udara," tambahnya.

Ia menjelaskan, dari informasi yang diperoleh pihaknya ada 46 kru dan penumpang pesawat Sukhoi dengan rincian 30 korban warga Indonesia dan sisanya warga asing.

Namun, kata dia, data ini belum pasti karena belum diketahui secara pasti. "Saat ini yang kami fokuskan bagaimana melakukan evakuasi yang cepat dan akurat sehingga tidak memakan waktu yang lama," kata Parwa.

"Angin di sekitar Gunung Salak sangat kencang dan berkabut, sehingga menyulitkan tim SAR untuk melakukan evakuasi. SAR tidak berhasil melakukan evakuasi," katanya.

Tim SAR kembali akan melakukan evakuasi korban pesawat pada Jumat pagi (11/5) sekitar pukul 06.30 WIB yang berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma dan Lanud Atang Sanjaya dengan menggunakan Helikopter Superpuma dan helikopter jenis lainnya.

Saat ini, lanjut Daryatmo, tim SAR darat sudah dekat dengan lokasi ditemukannya serpihan pesawat Sukhoi. Sebanyak 78 personel SAR sudah berada di atas Gunung Salak, tak jauh dari lokasi, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement