REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Warga korban bencana lahar dingin Gunung Gamalama, Maluku Utara hingga saat ini masih berada di pengungsian dan masih menunggu bantuan. Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Maluku Utara, yang menjadi relawan korban bencana banjir lahar gunung Gamalama mengatakan bahwa bantuan yang sangat dibutuhkan bagi para pengungsi saat ini adalah pakaian ganti.
"Kita sudah membuat daftar kebutuhan pengungsi, yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pakaian. Karena sebagian besar pengungsi tidak memiliki pakaian ganti," ujar salah satu Pimpinan wilayah AMAN, Maluku Utara, Munadi Kilkoda ketika dihubungi Republika, Kamis (10/5).
Munadi juga memastikan bantuan para pengungsi hingga hari kedua bencana banjir lahar, belum banyak bantuan dari pihak luar. Hampir seluruh bantuan masih mengandalkan dari pemerintah daerah. Karena itu, Munadi mengharapkan pemerintah pusat dapat turun tangan dalam memenuhi kebutuhan pengungsi.
"Kami harap pemerintah pusat juga membantu pemerintah daerah dalam menangani para pengungsi," ungkap Munadi. Pernyataan Munadi ini, karena sebelumnya pemerintah pusat mengatakan bahwa sementara bencana banjir lahar dingin masih bisa ditangani oleh pemerintah daerah, dalam hal ini kota Ternate dan Provinsi Maluku Utara.